FK UGJ Kirim Mahasiswa dan Dosen Belajar di Luar Negeri

FK UGJ Kirim Mahasiswa dan Dosen Belajar di Luar Negeri

BELAJAR KE LUAR NEGERI. Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) kembali mengirim mahasiswa dan dosen belajar di luar negeri. Kali ini, Poitiers University, Prancis dan Mahidol University, Thailand jadi tujuannya. FOTO : SUWANDI/RAKYAT--

CIREBON - Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) kembali mengirim mahasiswa dan dosen belajar di luar negeri. Kali ini, Poitiers University, Prancis dan Mahidol University, Thailand jadi tujuannya. 
 
Melalui program Erasmus+ dua mahasiswa FK UGJ yakni Sastiya Azizah Nurjannah dan Achmad Baqir bersama tiga dosen yaitu dr Ariestya Indah PS MSc MSiMed PhD, dr Ahmad Fariz SpPD FINASIM dan Rama Samara Apt MPharm dikirim ke Poitiers University. 
 
Mereka mengikuti Student Mobility Erasmus+ bagi mahasiswa dan Lecturer Mobility Erasmus bagi dosen. Mereka melakukan penelitian mengenai teknologi dan peralatan laboratorium yang ada di Poitiers University. 
 
Kemudian 11 mahasiswa FK UGJ lainnya yaitu Alifya Syach Medina, Ambarshaima Ayu, Nadiyah Athirasaffa, Naufal Zahiril Fathiy, Sandy Dwiana Putra, Hasna Zahra Aziizah Wiyono, Claudia Valensia Oktaviana, Hilmi Maulana, Ni Luh Ayu Widiantari, Naura Maulida Suherlan dan Indira Raissa dikirim Mahidol University dalam rangka penelitian molecular bioscience. 
 
Pelepasan para mahasiswa dan dosen FK UGJ yang bakal belajar di luar negeri dilakukan Rabu (15/1) di ruang rapat rektor dengan dihadiri unsur pimpinan UGJ, dekan FK dan para wakilnya serta mahasiswa dan dosen peserta program. 
 
Rektor UGJ, Prof Dr H Achmad Faqih SP MM mengatakan, keberlanjutan kerja sama UGJ dengan Poitiers University dan Mahidol University merupakan buah manis dari dipercayanya UGJ sebagai penerima program tersebut. 
 
Pasalnya pada program Erasmus+, UGJ sudah mulai melakukan kerja sama sejak beberapa tahun lalu. Program Erasmus+ merupakan program pertukaran pelajar Uni Eropa (UE) yang didirikan pada tahun 1987. 
 
Erasmus+ menggabungkan semua skema UE saat ini di bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga. "Dalam hal ini UGJ kembali dipercaya untuk menerima program ini. Padahal kami harus bersaing dengan perguruan tinggi bonafit lainnya," jelas Faqih. 
 
Dekan FK UGJ, dr Catur Setiya Sulistiyana MMed Ed mengatakan, para mahasiswa yang terpilih pada program tersebut telah melalui seleksi ketat. Baik dari nilai akademik maupun kemampuan komunikasi dan bahasa asing. 
 
"Ini seleksinya ketat. Karena dilihat dari nilai dan kemampuan berbahasa asing baik itu bahasa Inggris maupun Prancis. Karena selain bahasa Inggris mereka juga harus paham bahasa negara tujuan," kata Catur. 
 
Di lain sisi, Wakil Rektor IV, Dr Cita Dwi Rosita SPd MPd menegaskan, FK UGJ sudah punya ekosistem kerja sama yang baik. Dosen-dosen yang telah dikuliahkan di luar negeri kemudian saat kembali ke UGJ mereka menjadi pintu masuk kerja sama tersebut.
 
"Ada ekosistem yang sudah terbangun di Fakultas Kedokteran dimana dosen-dosen dikuliahkan di luar negeri kemudian dia datang ke UGJ kemudian membawa dosen lain dan mahasiswa untuk datang ke sana. FK UGJ selama ini sudah memberikan track record yang baik," pungkasnya. (wan)
 
 

Sumber: