Siti Farida Ingin Pengelolaan Sampah Seperti Surabaya

Siti Farida Ingin Pengelolaan Sampah Seperti Surabaya

Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida didampingi Walikota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau sistem pengelolaan sampah menjadi energi. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Wakil Walikota Cirebon, Hj Siti Farida Rosmawati tengah berada di Surabaya untuk mengikut rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025.

 

Ia berangkat beberapa hari sebelum acara puncak, dan disana, didampingi oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, Rida, sapaan akrab Wakil Walikota Cirebon, berkesempatan mengunjungi lokasi pengelolaan sampah di Kota Surabaya.

 

Rida pun merasa takjub dengan pengelolaan sampah disana, dimana teknologi mutakhir sudah diterapkan untuk menyulap sampah menjadi energi terbarukan.

 

BACA JUGA:Jalan Poros di Karangwangun Rusak Parah, Warga Sebut Seperti Kolam Ikan

 

Rida menjelaskan, untuk mengelola sampah, Pemkot Surabaya menggandeng pihak ketiga dengan sistem Build-Operate-Transfer (BOT).

 

Pihak ketiga yang digandeng, memiliki konsep dan sistem pengelolaan sampah yang mutakhir, dimana sampah-sampah di TPA, disulap menjadi energi.

 

"Pemkot Surabaya kerjasama dengan pihak ketiga dengan sistem BOT, selama 20 tahun, tahun ini baru tahun ketiga katanya," ungkap Rida kepada Rakyat Cirebon.

 

BACA JUGA:Telkomsel Sediakan Paket RoaMAX Haji dengan 5G, Ibadah ke Tanah Suci Makin Nyaman

 

Lebih lanjut, Rida menjelaskan, produksi sampah per hari di Surabaya mencapai 1600 ton, dan dari 1600 ton tersebut, 1000 ton diproses dengan sistem pembakaran menggunakan teknologi, sehingga menjadi daya panas yang dijual kepada PLN dan menjadi daya listrik.

 

Sedangkan, 600 sisanya, dikonversi menjadi gas, yang juga menjadi energi dan disalurkan kepada Pertamina.

 

"Di Surabaya itu, sampah per hari nya sampai 1600 ton, dan semua diubah menjadi energi," lanjut Rida.

 

BACA JUGA:Walikota Cirebon Effendi Edo Dapat Dukungan Penuh dari Para Ketua RW se-Kota Cirebon

 

Melihat karakteristik perkotaan di Surabaya, yang tidak jauh berbeda dengan Kota Cirebon, Rida pun optimis sistem pengelolaan sampah yang sama, bisa diadopsi dan diterapakan di Kota Cirebon.

 

"Saya bilang di Kota Cirebon sampah perhari mencapai 200 ton, pihak ketiga disana bilang, itu sangat bisa untuk diolah seperti di Surabaya," jelas Rida.

 

Diakui Rida, begitu rapi pengelolaan sampah yang dilakukan, sampai-sampai di lokasi, yang sebetulnya merupakan TPA, tidak tercium bau sampah.

 

BACA JUGA:Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Soroti Proyek Perencanaan yang Tak Pernah Direalisasikan

 

Lokasi pengolahan sendiri, ada di area TPA Benowo, dimana Pemkot menyediakan lahan seluas 50 hektar, untuk dikelola oleh pihak ketiga dengan sistem BOT.

 

"Sampahnya di TPA disana saya lihat menggunung, tapi semua diubah tanpa sisa menjadi energi. Mudah-mudahan ini bisa kita upayakan diadopsi oleh Kota Cirebon," kata Rida. (sep)

Sumber: