Kader Posyandu Teriak PMT Tak Kunjung Cair

Para kader Posyandu dan Posbindu di Kelurahan Pekiringan curhat mengeluhkan anggatan PMT yang masih belum cair. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--
CIREBON - Tak hanya insentif bagi guru Paud yang belum cair, dan membuat mereka menjerit, ternyata, kondisi yang sama juga dirasakan oleh para kader Posyandu di Kota Cirebon.
Anggaran untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada Posyandu dan Posbindu pun sampai saat ini belum cair.
Ketua Posyandu Sri Rezeki 2 RT 02 RW 06 Suradinaya Utara Kelurahan Pekiringan, Nina Maryati mengungkapkan, komplain terkait dengan pencairan PMT yang telat ini sudah disuarakan para kader.
BACA JUGA:Insentif Belum Disalurkan Disdik, Guru Paud Bersuara
Pasalnya, anggaran PMT harusnya turun setiap tiga bulan, meskipun Posyandu atau Posbindu dilakukan setiap bulan.
"PMT harusnya tiap bulan, tapi dibayarkan 3 bulan sekali. Kam ingin keluar setiap bulan, tapi ini saja selalu telat," ungkap Nina kepada Rakyat Cirebon, Jumat (09/05).
Selama anggaran belum dicairkan, lanjut Nina, maka setiap kegiatan Posyandu, maupun Posbindu, kader harus menalangi untuk pengadaan PMT.
BACA JUGA:Siti Farida Ingin Pengelolaan Sampah Seperti Surabaya
"Sementara belum turun kita nombok, ketua nombok. Sampai saat ini nombok 2 bulan, April dan Mei," lanjut Nina.
Disebutkan Nina, anggaran untuk PMT sendiri turun dari Dinas Kesehatan, dengan besaran 310 ribu per bulannya.
Di Posyandu nya saja, dengan besaran demikian, maka para kader harus menyiapkan dana talangan 620 ribu dua kali Posyandu di bulan April dan Mei ini.
BACA JUGA:Siti Farida Ingin Pengelolaan Sampah Seperti Surabaya
"Balita di kami saja, terakhir ada 37, dua bulan ini belum turun. Kami minta jangan sampai pas posyandu nombok, jangan telat lah," kata Nani.
Sementara itu, Sekretaris Posbindu RT 04 Sri Rezeki 3 di RW yang sama, Widayati menambahkan, kejadian yang sama juga terjadi di Posbindu yang merupakan pemeriksaan untuk lansia.
Untuk para lansia, PMT dianggarkan sebesar 200 ribu per bulan, sama hal dengan Posyandu, maka para kader pun harus nombok karena anggaran yang tak kunjung dicairkan.
BACA JUGA:Telkomsel Sediakan Paket RoaMAX Haji dengan 5G, Ibadah ke Tanah Suci Makin Nyaman
"PMT untuk Posbindu 200 ribu per bulan. Kami sih minta ditambah, karena lansia di Posbindu saya banyak, sampai 50, tapinya kita nombok juga," keluh Widayati.
Para kader ini berharap, agar kedepan, sektor kesehatan lebih diperhatikan, termasuk soal PMT untuk Posyandu dan Posbindu.
Keluhan itu menjadi salahsatu poin yang disampaika para kader di ruang lapor warga yang dibuka oleh Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida Rosmawati. (sep)
Sumber: