Rakerpim UIN Siber Cirebon 2025 Tatap Masa Depan Menuju Kampus Berkelas Dunia

PIMPINAN. Jajaran unsur pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Tahun 2025 selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Mei 2025.--
CIREBON – Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Tahun 2025 selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Mei 2025.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof Dr H Amin Suyitno MAg dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof Dr Phil Sahiron MA. Keduanya hadir langsung sebagai tamu kehormatan sekaligus keynote speaker.
Dalam kesempatan ini, Rektor UIN Siber Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani MAg menegaskan komitmennya untuk mewujudkan UIN Siber Cirebon menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam yang berkelas dunia.
Untuk itu, Prof Aan menyambut baik dukungan dari Kementerian Agama, dan menyatakan kesiapan kampusnya untuk menjawab tantangan global.
“Ini menjadi penyemangat sekaligus tantangan. UIN Siber tidak hanya ingin unggul di dalam negeri, tapi juga diperhitungkan di tingkat internasional sebagai kampus Islam digital berkelas dunia,” ujar Prof Aan.
Melalui Rakerpim 2025 ini, Prof Aan juga mengungkapkan, pascatransformasi status kelembagaan tersebut, UIN Siber Cirebon yang genap berusia satu tahun ini telah berhasil meraih predikat akreditasi Unggul dari BAN-PT melalui Asesmen Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) yang berlangsung pada 4-6 Mei 2025 di Gedung Siber SBSN kampus setempat.
Menurut Prof Aan, raihan predikat akreditasi Unggul pada UIN Siber Cirebon ini merupakan sebuah capaian yang disebutnya sebagai validasi atas arah pengembangan kampus ke depan.
“Dari Rakerpim ini, kita siapkan roadmap bukan hanya untuk survive, tapi untuk lead,” tegas Prof Aan.
Sementara, Dirjen Pendis, Prof Suyitno dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya penguatan arah kebijakan kampus menuju Digital Multimedia University (DMU) yang moderat, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Rakerpim ini bukan hanya forum internal, tapi harus menghasilkan recommendation for action. DMU bukan hanya konsep digital, tapi juga ekonomi kampus. Maka, unit bisnis harus dirancang melalui uji kelayakan agar hasilnya tak hanya sesuai target, tapi melampaui ekspektasi,” tegasnya.
Ia mencontohkan, unit usaha seperti air kemasan, kuliner, atau produk harian yang dapat dipasarkan dengan label UIN Siber Cirebon, sebagai bentuk penguatan branding dan pemberdayaan ekonomi kampus berbasis kebutuhan riil masyarakat.
Lebih jauh, Prof Suyitno juga mendorong adanya kolaborasi multipihak, termasuk dengan pelaku usaha, pemangku kepentingan daerah, dan sektor swasta untuk membangun sistem pendukung BLU yang solid dan berkelanjutan.
“Kampus harus jadi tempat yang menyenangkan, meaningful, dan impactful. Dampaknya bukan hanya bagi sivitas akademika, tetapi meluas ke masyarakat. Ini kampus untuk peradaban, bukan menara gading,” tegasnya.
Sumber: