Wakil Walikota Cirebon Siti Farida Siap Perjuangkan Hak Perempuan untuk Membangun Peradaban di Kota Cirebon

Wakil Walikota Cirebon Siti Farida Siap Perjuangkan Hak Perempuan untuk Membangun Peradaban di Kota Cirebon

OPTIMALISASI. Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati mengungkapkan akan mengoptimalisasi peran perempuan untuk masyarakat yang harmonis.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Peran strategis perempuan dalam menciptakan masyarakat yang harmonis sangatlah penting. Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida Rosmawati mengungkapkan, perempuan merupakan pilar utama dalam keluarga sekaligus agen penting dalam pembangunan sosial dan budaya.

“Perempuan adalah pondasi keluarga dan masyarakat. Dari rahim perempuan lahir generasi masa depan, baik secara biologis maupun kultural. Ketika perempuan diberdayakan, maka harmoni sosial jauh lebih mudah terwujud," ungkapnya, saat ditemui Rakyat Cirebon.

Rida - sapaan akrabnya menambahkan, kepekaan sosial, empati, serta kemampuan manajerial rumah tangga yang dimiliki perempuan merupakan bentuk kepemimpinan alami yang sangat berharga. Karena itu, ia meyakini keterlibatan aktif perempuan di ruang publik merupakan syarat mutlak untuk mencapai masyarakat yang adil dan seimbang.

"Perempuan punya kepekaan sosial yang tinggi, empati, dan kemampuan manajerial rumah tangga, yang kalau diformalkan, termasuk sebagian dari kompetensi kepemimpinan. Jadi, masyarakat yang harmonis tak mungkin tercapai jika setengah penduduknya, yakni perempuan, tidak ikut terlibat aktif di ruang-ruang publik," tambahnya.

Namun, ia mengakui bahwa tantangan masih membayangi perempuan di Kota Cirebon.

“Keterbatasan akses dan peluang masih menjadi masalah utama. Banyak perempuan kita yang sebenarnya luar biasa potensinya, tapi masih terkungkung oleh stigma gender dan beban ganda,” tuturnya.

Sebagai wakil kepala daerah perempuan, Siti Farida menyatakan komitmennya untuk mengubah kondisi tersebut melalui pendekatan kultural dan kebijakan yang berpihak pada perempuan, karena perempuan bukan sekadar objek pembangunan, tetapi subjek utama dalam membentuk peradaban.

"Ini yang coba kita ubah dengan pendekatan kultural dan kebijakan yang pro-perempuan. Perempuan bukan objek pembangunan, tapi  bersama kaum laki-laki bisa menjadi subjek utama pembangunan dan peradaban," katanya.

Pemerintah Kota Cirebon saat ini, Rida menjelaskan, telah menjalankan berbagai program pemberdayaan perempuan, mulai dari pelatihan keterampilan, akses permodalan, hingga wirausaha berbasis gender.

“Kami (Pemkot Cirebon) juga sedang memperkuat Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA), serta berupaya membentuk Rumah Aman bagi perempuan korban kekerasan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rida mengutarakan, pentingnya literasi digital dan pendidikan gender dalam memberdayakan perempuan di era modern dengan cara mendorong sekolah dan pesantren untuk menyisipkan perspektif keadilan gender dalam kurikulum, serta menyelenggarakan pelatihan digital untuk ibu rumah tangga.

“Ketika perempuan melek digital dan sadar akan hak-haknya, maka kemajuan Kota Cirebon akan melesat jauh,” ujarnya penuh semangat.

Mengakhiri pernyataannya, Siti Farida menyampaikan harapannya kepada seluruh warga Cirebon, khususnya kaum perempuan.

“Doakan saya bisa mewujudkan mimpi dan misi kaum perempuan di Kota Cirebon. Perempuan yang sejahtera, aman, dan berdaya akan membawa kita pada masyarakat yang benar-benar harmonis," pungkasnya. (its)

Sumber: