Kapal Nelayan Penangkap Cumi Terbalik

Kapal Nelayan Penangkap Cumi Terbalik

RAKYATCIREBON.ID –Kecelakaan laut dialami kapal nelayan penangkap cumi asal Kabupaten Indramayu di Laut Jawa pada Sabtu (9/4) siang.

Sembilan orang dari sepuluh nelayan berhasil diselamatkan. Sementara satu nelayan asal Desa/Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu dinyatakan hilang.

Dari informasi yang diperoleh pada Minggu (10/4) menyebutkan, insiden itu menimpa Kapal Motor (KM) Ratu Samudra Mulya yang dinahkodai oleh Karim warga Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Kapal nahas itu terbalik sebelum akhirnya tenggelam sekitar pukul 14.30 WIB pada koordinat 04016’062” E / 107051’913” E.

KM Ratu Samudra Mulya merupakan kapal penangkap cumi yang berangkat dari Jakarta dengan 10 orang awak dan ditemukan terbalik oleh Kapal TB Bina Ocean 20.

Sejumlah sembilan orang awak berhasil diselamatkan. Namun, satu orang dinyatakan hilang atas nama Ato, warga Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu.

Selain Karim, korban yang selamat yakni, Buchori yang merupakan Kepala Kamar Mesin (KKM) asal Pamanukan Subang. Berikutnya, para Anak Buah Kapal (ABK), yaitu Andiana dan Anda Lesmana asal Kuningan.

Ferdi Fernando asal Bandar Lampung, Mustafa M asal Singkawang-Kalimantan Barat, Abdul Karim asal Bogor, Giri Purnama asal Cirebon, dan Eko P asal Pandeglang-Banten. Semua korban selamat kemudian dibawa oleh TB Bina Ocean 20 menuju Palembang.

Beredar kabar ada penemuan jenazah mengambang di laut sekitar perairan Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Meski demikian masih belum dapat dipastikan jenazah yang ditemukan adalah korban hilang dari KM Ratu Samudra Mulya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi menyampaikan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Baik dengan pemerintah di tingkat pusat maupun provinsi, juga dengan pemerintah daerah lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.

Ia menyatakan keprihatinannya terkait terjadinya kecelakaan laut yang menimpa nelayan Indramayu. Beruntung jika masih ditemukan selamat.

Terkadang para nelayan yang mengalami musibah di laut ditemukan sudah meninggal, bahkan ada yang jenazahnya yang tidak ditemukan.

“Kami sangat prihatin masih banyak pejuang perikanan (nelayan, red) yang mengalami kecelakaan di laut,” ungkapnya.

Terhadap tingginya potensi terjadinya kecelakaan di laut yang mengancam para nelayan, pihaknya secara intens berupaya melakukan pencegahan.

Sumber: