Revitalisasi Pasar, Jurus Pemprov Jabar Pulihkan Ekonomi di Daerah

Revitalisasi Pasar, Jurus Pemprov Jabar Pulihkan Ekonomi di Daerah

RAKYATCIREBON.ID, BOGOR - Ekonomi harus bergerak. Masyarakat mesti bangkit dari keterpurukan akibat diterpa pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua.

Untuk membangkitkan ekonomi rakyat di level bawah, maka revitalisasi pasar sebagai salah satu cara jitu dari program Pemulihan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat.

Revitalisasi pasar rakyat merupakan program pembangunan sarana perdagangan, dan salah satu prioritas Bantuan Keuangan Provinsi berupa Revitalisasi Pasar yang bersumber dari Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021. Dan satu pasar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat.

Revitalisasi Pasar Rakyat selama periode Tahun 2019-2021 sebanyak 18 Pasar Rakyat di 15 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, telah rampung. Dan yang telah diresmikan pada tahun 2022 adalah Pasar Lembursitu Kota Sukabumi, Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya, Pasar Pusakanagara Kabupaten Subang, Prapatan Kabupaten Majalengka dan terakhir Pasar Cisarua Kabupaten Bogor yang diresmikan Gubernur Jawa Barat pada Sabtu (26/2).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pasar yang sudah direvitalisasi ini dapat memililki fungsi dan peran yang sangat strategis. Khususnya meningkatkan perdagangan dalam daerah.

\"Pemerintah daerah tetap mempertahankan keberadaan pasar rakyat, sebagai upaya memulihkan dan meningkatkan perekonomian di sekitar Pasar Rakyat,\" katanya.

Selain itu, lanjut Kang Emil, yang tak kalah penting dalam pengembangan pasar rakyat adalah bagaimana pengelolaannya, bukan siapa yang mengelolanya.

\"Artinya bagaimana manajemen pengelolaannya, sehingga bisa meningkatkan kualitas pasar rakyat yang akhirnya juga menguntungkan para pedagang,\" katanya.

Pasar Rakyat harus fokus pada peningkatan mutu dan kualitas dagangan yang diperdagangkan, termasuk tata kelola pasar yang memenuhi standar.

\"Jika semua ini dapat terlaksana dengan baik, maka Pasar Rakyat diyakini kuat tidak akan kalah bersaing dengan pasar modern. Karena minat konsumen berbelanja ke Pasar Rakyat juga masih tinggi,\" katanya di sela peresmian Pasar Cisarua beberapa waktu lalu.

Dengan tata kelola yang baik dan menarik, kata dia, maka kesan Pasar Rakyat yang kumuh akan berubah menjadi pasar yang bersih, sehat dan berdaya saing. Jauh dari aroma sampah yang tidak sedap.

Menurutnya, Pasar Cisarua yang juga pasar terluas pertama di Jabar tersebut, memiliki pembangunan baru dengan tata letak yang rapih dan bersih. Sehingga lebih steril dari sebelumnya.

\"Pasar Cisarua ini ada juga food court, sehingga lebih modern. Jadi bisa bersaing dengan supermarket,\" lanjutnya.

Dia mengaku, untuk pembangunan Pasar Cisarua tersebut menelan biaya sebesar Rp29 miliar, terdiri dari anggaran provinsi sebesar Rp23 miliar, dan anggaran Pemkab Bogor Rp6 miliar.

Sumber: