Desak Pemprov Atasi Banjir di Cirebon

Desak Pemprov Atasi Banjir di Cirebon

RAKYATCIREBON.ID - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanadi mendesak pemerintah provinsi Jawa Barat terlibat dalam penanganan banjir di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, sampai detik ini, Kabupaten Cirebon masih menjadi satu kesatuan dari Jabar.

\"Desa Ciuyah Kecamatan Waled juga termasuk wilayah Provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, warga desa itu juga merupakan warga Jawa Barat yang harus diperhatikan,\" tuturnya, Kamis (27/1).

Sebagaimana diketahui belum lama ini, hampir sebagian dari Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon dilanda banjir setelah meluapnya air Sungai Ciberes. Banjirnya, sudah menjadi langganan. Hampir setiap turun hujan. Tentunya, sangat memprihatinkan. 

\"Jumat 21 Januari kemarin, terjadi banjir yang cukup parah. Air merendam mayoritas rumah warga. Khususnya di Desa Ciuyah di Blok 1, 2, dan 3, RT 001 dan RT 005 RW 05. Ketinggiannya sampai 1,5 meter,\" kata Daddy. 

Tentunya, ribuan warga dilokasi sangat membutuhkan pertolongan. Rumah mereka tergenangi banjir hampir terjadi setiap kali turun hujan. \"Masyarakat amat membutuhkan bantuan berupa peninggian tanggul bantaran Sungai Ciberes. Penanganan saluran irigasi tersebut sangat dibutuhkan karena banjir seperti itu bukan pertama kali terjadi. Ini amat memprihatinkan,\" ujarnya. 

Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu menjelaskan bahwa hingga kini masalah penyebabnya belum ditanggulangi. Padahal di musim penghujan seperti ini, banjir selalui menghantui pikiran warga Desa Ciuyah.

\"Ini pekerjaan rumah untuk Dinas Sumber Daya Air. Jangan menunggu jatuhnya korban,\" katanya.

Sebelumnya, salah satu tokoh Cirebon Timur, Adang Juhandi, mendesak pemerintah untuk menuntaskan persoalan banjir langganan itu dengan segera. Jangan sampai, banjir yang menyengsarakan warga, hanya dijadikan komoditas politik para elit saja. Dengan turun dan memberikan bantuan. Faktanya, warga tidak membutuhkan semua itu.

“Yang dibutuhkan, solusi, bagaimana caranya untuk bisa menyelesaikan persoalan. Jangan lah kami dinina bobokan, dengan berdatangannya bantuan. Kami korban bencana. Jangan dijadikan komoditas politik praktis. Harus difikirkan apa solusi menyelesaikannya,” kata Adang.

Hal serupa disampaikan anggota DPRD Kabupaten Cirebon, R Hasan Basori, bahwa masyarakat sudah bosan dengan banjir yang terus terjadi menimpa warga Waled dan sekitarnya. Harus ada solusi. Itu yang dibutuhkan.

Namun, solusi tepat itu, belum terlihat. Padahal semua elemen sudah hadir melihat kondisinya. Baik level pusat, maupun daerah. Tetapi belum sampai ada realisasi untuk penanganan banjir. “Harapan saya ada keseriusan kepala daerah untuk mengkaji secara konprehensif dan sinergi dengan BBWS. Sebenarnya masalah terberat Sungai Ciberes ini sebetulnya di apa?\" kata Hasan.

Pihaknya meminta Bupati Cirebon lebih serius dan punya kepedulian terhadap kondisi masalah bencana serta lingkungan khususnya di wilayah timur. \"Kita minta Bupati serius karena penanganan banjir di wilayah Waled itu perlu anggaran besar,\" kata Hasan.

Artinya, lanjut dia, harus ada sinergitas antara anggaran dari APBN dan APBD. Jangan sampai dengan melihat banjir begitu intens, bahasa bahwa itu kewenangan BBWS harus dihilangkan. Diperlukan langkah untuk menjemput bola, agar BBWS bisa menurunkan anggarannya. (zen)

Sumber: