Dewan Pendidikan: Tak Mampu Kerja, Putus Saja

Dewan Pendidikan: Tak Mampu Kerja, Putus Saja

RAKYATCIREBON.ID – Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon kembali menjadi sorotan. Pasca munculnya pemberitaan SDN 2 Kedungsana Kecamatan Plumbon yang kekurangan fasilitas mebeler yang memaksa siswanya belajar beralaskan klasa atau tikar saja.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Cirebon, Aceng Sudarman pun angkat bicara. Menurutnya, terus berulangkalinya persoalan pendidikan, harusnya menjadi menjadi evaluasi diinternal Disdik. Pemda harus sigap, segera bertindak.

“Ini bukan soal SDN 2 Kedungsana saja. Tapi sebelumnya juga ada, kebakaran SDN di Waled. Semua sarananya habis. Saya prihatin. Harusnya, Disdik sigap. Pemda menyediakan segera,” kata, Senin (13/12).

Secara spesifik, mantan anggota DPRD itu pun menyoroti kinerja Kabid SD Disdik. Dinilai tak mampu bekerja. Karena kata dia, Kadisdiknya, tidak mungkin mengetahui persoalan detail dilapangan.

“Saya meyakini begitu. Bawahannya lah yang harusnya tau tentang kondisi SD se Kabupaten Cirebon. Apalagi ini, muncul keluhannya dari walimurid,” katanya.

Ia pun meminta, agar ada evaluasi dilingkungan Disdik. “Ini harus disegerakan dilakukan evaluasi. Saya minta Baperjakat menggantinya (Kabid SD, red) karena sudah tidak bisa bekerja. Bagaimana mau membawa pendidikan lebih maju,” katanya.

Terpisah, Kabid SD, Mustofa menjelaskan apa yang terjadi di SDN 2 Kedungsana, sebenarnya hanya mis komunikasi saja. Kenyataannya, fasilitas mebeler sudah tersedia. Hanya saja, belum dipasang di kelas. Dan baru dikirimkan per Senin (13/12).

“Kemarin itu, barang sudah ada. Sudah tinggal finishing. Jadi belum dikirimkan. Nah, baru dikirimkan hari ini,” katanya.

Artinya, kata dia, persoalan di SDN 2 Kedungsana sudah clear. Tidak lagi terjadi kekurangan mebeler. Bahkan mebeler yang dimaksud pun sudah dipasang di kelas.

“Intinya sudah clear itu. Sekarang meja kursi sudah ada, terpasang di kelas yang kemarin kurang itu,” tegasnya.

Hal yang sama disampaikan Kuwu Desa Kedungsana, Sudianto. Ia pun mengaku sudah meninjau langsung ke sekolah. Meja kursi sudah dikirimkan.

“Informasi kemarin itu, tidak benar itu. Ini kan satu paket pembangunan gedung 6 lokal dan mebeler. Nah yang kemarin kurang sudah dikirimkan. Satu kelas 20 unit. Ini baru dikirim jam 12,” tuturnya.

Adapun kemarin belum terpasang kata dia, karana pelaksana pekerjaan menjaga kualitas. Sehingga tidak langsung dikirimkan.

“Kan kemarin terkendala karena cuacanya hujan terus. Jadi lama disitu. Tadi saya sudah datangin ke sekolahnya. Benar, sudah dikirim,” pungkasnya. (zen)

Sumber: