Pemkab Majalengka Cari Cara Membidik Target PAD 2022

Pemkab Majalengka Cari Cara Membidik Target PAD 2022

RAKYAtCIREBON.ID - Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka), terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah 2022 (PAD 2022) meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Termasuk upaya dalam peningkatan PAD di tahun 2022 mendatang.

\"Saat ini kami tengah menyusun langkah strategi baru untuk mengoptimalkan pencapaian target tersebut,\" ungkap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Majalengka, Irfan Nur Alam, Selasa (7/12).

Menurut Irfan, terkait dengan angka Rp4 triliun dalam APBD yang diproyeksikan untuk tahun 2022 mendatang, bahwa sebenarnya angka Rp700 juta itu bersumber dari dana hibah kementerian pusat. Sebab PAD Majalengka itu masih berkisar di angka Rp400-Rp500 miliar.

Sehingga, kata dia, untuk mendapatkan proyeksi angka yang sudah ditetapkan tersebut, butuh beberapa strategi guna memenuhinya.

\"Mudah-mudahan, saya berharap nanti beberapa strategi yang baru dalam rangka optimalisasi itu bisa melebihi dari pada target,\" ujarnya.

Irfan menyebutkan, bahwa saat ini di Kabupaten Majalengka terkait dengan proyeksi PAD itu masih berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sedangkan, jika melihat tata aturan maupun regulasi yang ada, sebenarnya terkait dengan PAD itu harus berdasarkan peta potensi.

Dengan demikian, sebagai langkah awal, menurut dia, Bapenda Majalengka akan menyusun strategi utama dengan membuat peta potensi terlebih dahulu. Sehingga nanti angka yang diproyeksikan atau dipasang dalam PAD itu kisaran angka pasti.

\"Jadi nanti tidak lagi berbicara penyesuaian angkanya turun karena berdasarkan peta potensi, sehingga kita memiliki dasar yang kuat untuk menentukan besaran PAD yang harus tercapai di tahun 2022,\" jelasnya.

Bahkan, Irfan pun menegaskan, adanya beberapa kegiatan yang belum teroptimalisasi dengan baik juga akan dimasukan dalam pelaksanaan skema kinerjanya, sehingga diharapkan dapat berdampak terhadap PAD di Kabupaten Majalengka.

\"Kita tahu semua, ruang-ruang publik juga belum dimanfaatkan. Banyak item di sana. Itu sebenarnya kan ruang PAD juga,\" ucapnya.

Kemudian, sambungnya, terkait dengan NPA menurutnya masih terjebak dalam satu mindset bahwa yang ditarik NPA itu hanya berdasarkan izin saja. Padahal tidak ada kaitannya antara izin dengan pajak dan retribusi.

Irfan memberikan gambaran satu analogi, bahwa PLN dalam menarik uang jasanya tersebut, tidak pernah menanyakan apakah rumah itu memiliki IMB atau tidak.

\"Dengan demikian, kami akan mencoba lakukan sebagai upaya-upaya terobosan agar bagaimana PAD bisa sesuai bahkan diharapkan dapat melebihi target,\" harapnya.

\"Makanya saya akan berusaha keras, Pak Bupati pun sudah mengamanatkan bagaimana optimalisasi ini bisa terwujud dan terjadi, tentunya dalam rangka peningkatan kapasitas PAD 2022 Majalengka,\" ujarnya.(hsn)

Sumber: