Jelang Nataru, Kabupaten Cirebon Turun ke Level 2
RAKYATCIREBON.ID - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam penanggulangan penyebaran Covid-19, membuahkan hasil menggembirakan. Jika sebelumnya menyandang PPKM level 3, kini daerah yang dipimpin Bupati Drs H Imron MAg itu, turun ke level 2.
Salah satu upaya yang gencar dilakukan adalah vaksinasi untuk memenuhi target penurunan level pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang ditetapkan pemerintah pusat. Kerja keras tersebut, tentu tidak lepas dari kerja sama para pihak seperti TNI, Polri dan masyarakat.
Bupati Imron mengatakan, per Senin (29/11) pukul 06.00 WIB, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Cirebon tembus sebesar 52,71 persen atau 938.854 suntikan. Sementara untuk lansia, capaiannya sudah sebanyak 43,28 persen atau 66.988 suntikan.
\"Kabupaten Cirebon akhirnya turun ke level 2 pada PPKM Jawa-Bali. Artinya, status level kewaspadaan Covid-19 pada minggu ini berada di level 2,\" kata Imron saat konferensi pers di Hotel Patra, Kecamatan Kedawung, Sabtu malam (5/12) lalu.
Sementara, berdasarkan data KCPEN berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), kata Imron, jumlah warga Kabupaten Cirebon yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk dosis pertama mencapai angka 1.155.795 atau 64,82 persen. Sedangkan kelompok lansianya sudah mencapai 50,88 persen atau 78.753 suntikan.
\"Jadi, ada selisih yang cukup besar dan signifikan. Kalau warga Kabupaten Cirebon yang divaksin di luar dan datanya dimasukkan ke dalam data capaian Kabupaten Cirebon, maka herd immunity sudah terbentuk,\" papar Imron.
Ia menyampaikan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan pihaknya agar tetap bisa mengendalikan penyebaran Covid-19. Di antaranya, meningkatkan disiplin masyarakat tentang 5M. Melaksanakan skrining dan testing terutama di wilayah penyelenggara pilwu serentak.
Selain itu, pihaknya juga bakal meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 persen hingga akhir 2021 ini. Sedangkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), dalam waktu dekat pihaknya akan membuka posko cek poin di beberapa lokasi pintu masuk Kabupaten Cirebon.
\"Kami akan melakukan tes acak kepada para pelaku perjalanan. Dan kami juga akan memberikan pelayanan bagi pelaku perjalanan yang status kependudukannya Kabupaten Cirebon,\" bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr H Bambang Sumardi MM MARS mengatakan, untuk tercapainya target vaksinasi umum sebanyak 70 persen dan lansia 60 persen hingga akhir tahun ini. Pihaknya sudah menyiapkan beberapa langkah. Di antaranya menyiapkan bidan desa selalu standby di balai desa untuk melaksanakan vaksinasi.
\"Bahwa nanti bidan desa harus standby di desa untuk melaksanakan vaksinasi dalam rangka mengejar target 70 persen itu,\" ujar Bambang.
Menurut Bambang, untuk mencapai target tersebut, pihaknya dibantu Disdukcapil Kabupaten Cirebon dalam hal penyamaan data. Pasalnya, selama ini telah terjadi perbedaan data antara NIK dan capaian vaksinasi yang telah dilakukan pihaknya. Dan hal tersebut, merupakan titik permasalahan yang selama ini dihadapi dalam capaian vaksinasi.
\"Titik permasalahan kita memang itu. Jadi, memang target awal itu berdasarkan NIK. Tapi evaluasi yang dilakukan itu berdasarkan hasil kerja. Itu memang kita kesulitan di samping beberapa kendala lainnya. Kalau berdasarkan NIK, semua penduduk Kabupaten Cirebon walaupun divaksinasi di mana saja, kemudian bisa ditarik oleh kita, angkanya jadi lebih tinggi. Tapi yang diakui oleh Pusdatin itu yang masuk pcare,\" jelas Bambang.
Karena itu, pihaknya bakal berkirim surat ke Pusdatin terkait data tersebut. Bambang mencontohkan, vaksinasi yang dilakukan oleh 9 Puskesmas Kabupaten Cirebon yang masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota. Data vaksinasi tersebut masuknya ke PCare.
Sumber: