Progress Revitalisasi Pasar Kue 76 Persen
RAKYATCIREBON.ID - Progres revitalisasi Pasar Kue, di Desa Panembahan Kecamatan Plered sudah masuk 76 persen. Anggarannya berasal dari Danapen Banprov 2021. Nilainya mencapai Rp12,3 miliar.
Kabid Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Antony meyakini, pembangunan akan tuntas hingga akhir tahun ini. \"Sekarang sudah 76 persen. Tinggal finishing, pengacian saja. Jadi kami yakin, sampai akhir tahun tuntas,\" katanya, Senin (22/11).
Karena, kebetulan material semua sudah ada. Tersedia. Tinggal pasang saja. Material terbesar, semua sudah terpasang.
\"Kan 60 persennya itu memang pabrikasi. Jadi tidak ada hambatan. Material lainnya sudah ready semua. Matrial onsite semua,\" katanya.
Ada alasan, kenapa atap belum terpasang. Karena kemarin, turun hujan. Terlalu berisiko, ketika dipaksakan dipasang. Artinya, meskipun sudah mendekati akhir tahun, tidak masalah.
\"Nanti hanya perlu penambahan tenaga saja. Sekalian lembur. Kemarin sebenarnya atap sudah mau dipasang, tapi hujan. Ngga jadi,\" imbuhnya.
Rencananya, pasar kue itu didalamnya akan menyediakan 110 kios. Diperuntukan bagi pedagang kue, yang kiosnya dulu terbakar. Luas lahannya, mencapai 1.900 meter, cukup menampung para pedagang yang saat ini berada di kanan kiri jalan. \"110 kios yang dibangun untuk pasar kue. Semuanya kios,\" katanya.
Ia pun memastikan para pedagang nantinya tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan. Semua masuk ke dalam pasar.
\"Biar lebih tertata, semua masuk. Tidak boleh ada yang diluar. Insyaallah, tertampung,\" katanya.
Hanya saja, untuk lokasi parkir, masih memaksimalkan lahan yang ada. Seadanya saja. Karena tidak ada konsep khusus, untuk lahan parkir. Misalnya seperti losmen untuk parkir kendaraan. Itu tidak ada.
\"Kita sudah menyerahkan juga, untuk menyediakan lahan parkir, ternyata camatnya saja tidak mampu menyedikaan. Karena lahannya sudah tidak ada lagi,\" katanya.
Disinggung apakah bisa menjamin meminimalisir terjadinya kemacetan, Tony--sapaan akrabnya, mengaku belum bisa menjaminnya. Tapi, selama ini kata dia, yang biasa menjadi biang kemacetan, kendaraan didepan H Apud. Karena kendaraan kerapkali terparkir cukup lama, diwaktu makan siang.
\"Kalau untuk kendaraan keluar masuk pasar kan, sore hari. Jadi bisa tidak menimbulkan kemacetan,\" katanya.
Hanya saja, kata Tony, untuk anggarannya belum turun semua. Baru 25 persen. Hal itupun dibenarkan pelaksana kegiatan. Yakni managemen PT Jayafa Pratama, H Harto. \"Benar mas. Baru 25 persen anggaran yang turun. Kalau soal progres tidak ada masalah. Insyaallah, sesuai target,\" pungkasnya saat dikonfirmasi. (zen)
Sumber: