Bantu Mahasiswa Korban Kebakaran Rumah
RAKYATCIREBON.ID - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mahardika Cirebon memberikan santunan kepada mahasiswanya yang menjadi korban kebakaran rumah.
Santunan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian dan kekeluargaan antara pihak kampus dan mahasiswa yang merupakan hasil donasi dari para dosen, pimpinan, dan tenaga kependidikan di lingkungan STIKes Mahardika.
Ketua STIKes Mahardika, Dr Yani Kamasturyani SKM MHKes mengungkapkan, salahsatu mahasiswanya dari Prodi Kebidanan yang saat ini berada di semester V mengalami musibah kebakaran.
Berangkat dari kejadian itu, pihak kampus mencoba memberikan semangat kepada mahasiswanya tersebut, salahsatunya dengan memberikan bantuan sembako dan uang tunai.
\"Mudah-mudahan bantuan ini dapat berguna sebagai bentuk empati kami pimpinan, dosen, serta tenaga kependidikan STIKes Mahardika,\" ungkap Yani usai memberikan bantuan.
Bahkan tak hanya dosen, lanjut Yani, para mahasiswa juga menggalang dana untuk ikut membantu dan menyemangati kawannya yang mengalami musibah tersebut.
\"Saya bangga, ternyata para mahasiswa juga ikut urunan untuk membantu,\" lanjut Yani.
Pada musibah kebakaran tersebut, api melalap barang dan rumah mahasiswa STIKes Mahardika prodi Kebidanan warga Kabupaten Cirebon itu sampai tak tersisa, dan oleh karena itu, pemberian bantuan tidak hanya pertama dan terakhir, dimana pemberian bantuan akan terus dilakukan.
Bahkan setelah memberikan bantuan uang tunai, sebelumnya juga sudah memberikan bantuan berupa beras dan pakaian.
\"Jadi kami kedepan terus berkoordinasi dengan ketua program studinya, apa saja yang dibutuhkan, diantaranya biaya pendidikan kedepan seperti praktikum kami akan membantu,\" kata Yani.
Untuk diketahui, mahasiswa STIKes Mahardika yang mengalami musibah kebakaran rumah bernama Dian Irnamawati, ia tinggal di Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon, dan dari hasil penyelidikan, kebakaran di rumahnya terjadi diduga akibat arus pendek listrik.
Saat terjadi kebakaran, korban tengah tertidur dan terbangun dinihari, dimana saat itu api dengan cepat membakar atap dan barang berharga.
Beruntunh tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun korban tidak sempat menyemalatkan barang berharga miliknya, sehingga persis hanya baju yang dipakai korban saat kejadian yang terisisa. (sep)
Sumber: