Cegah Banjir, Tim Kelurahan Ikut Siaga
RAKYATCIREBON.ID - Dalam upaya penanganan, antisipasi hingga kesiapsiagaan bencana di Kota Cirebon, selain memaksimalkan personil hingga sarana prasarana yang dimilikinya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memaksimalkan peran masyarakat dalam penanggulangan bencana. Dengan mulai membentuk semacam satgas kebencanaan di tingkat kelurahan.
Upaya tersebut dimulai dengan penguatan kapasitas SDM. Dan untuk tahun ini, BPBD memprioritaskan di lima kelurahan yang memang masuk kategori rawan bencana.
Lima kelurahan tersebut adalah Kelurahan Argasunya dengan kerawanan bencana longsor dan kekeringan, ditambah empat kelurahan, yakni Pekiringan, Sukapura, Kasepuhan dan Kalijaga dengan kerawanan bencana banjir.
\"Tahun ini fokus di lima kelurahan rawan, melalui program Kelana, Kelurahan Tangguh Bencana, kita ingin membentuk kesiapsiagaan sampai di tingkat kelurahan,\" demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Cirebon, Khaerul Bahtiar, kemarin.
Kamis (4/11) kemarin, penguatan kapasitas SDM dimulai dengan kelurahan Argasunya. Di mana 30 perwakilan dari semua RW yang ada di Argasunya diberikan pengarahan, sampai teori kesiapsiagaan, karena kedepan 30 orang inilah yang akan masuk dalam struktur Satgas Kebencanaan.
\"Hari ini dimulai dengan Argasunya, kita memberikan pengetahuan kesiapsiagaan bencana, sehingga mereka menjadi corong informasi dari BPBD ke masyarakat,\" lanjut Khaerul.
Dijelaskan Khaerul, program Kelana ini digagas bermula dari data dan fakta, bahwa kejadian bencana lebih banyak terjadi di malam hari.
Karena hal tersebut, BPBD yang bersiaga 24 jam terkadang kesulitan berkoordinasi dengan unsur pemerintahan paling bawah di Kelurahan, terlebih jika kejadian larut malam.
Untuk memudahkan upaya tanggap bencana, sekaligus memudahkan koordinasi, kata dia, maka dirasa perlu dibentuk Satgas kebencanaan, yang menurit konsep, kedepan akan dilegalkan oleh SK yang diterbitkan oleh pihak Kelurahan.
\"Karena kejadian biasanya malam hari, koordinasi dengan pemerintahan di bawah lambat, jadi kalau ada Satgas yang isinya warga setempat, mereka akan lebih maksimal membantu kami dalam hal penanggulangan bencana, nanti mereka di SK kan kelurahan,\" jelas Khaerul.
Tak hanya di SK kan oleh kelurahan, masih dikatakan Khaerul, dari segi penganggaran, BPBD akan berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D), sehingga setelah ada Satgas, di Kelurahan bisa dialoksikan anggaran kebencanaan.
Selain Kelana, ditambahkan Khaerul, untuk melengkapi fungsi Satgas Kebencanaan di Kelurahan, BPBD juga akan menggandeng para Ibu melalui wadah Busana, Ibu-ibu Sadar Bencana.
\"Kewaspadaan bencana sudah rutin disosialisasikan, sampai ke rumah tangga, makannya kita akan gandeng ibu-ibu, karena data ril korban kebencanaan itu didominasi ibu dan anak. Nanti kita akan koodinasi dengan Bappeda, agar di kelurahan bisa menganggarkan anggaran kebencanaan, tahun ini prioritas lima kelurahan, kedepan semua kelurahan,\" imbuh Khaerul. (sep)
Sumber: