Ridwan Kamil, Wakil dari Jawa Barat di Pilpres 2024, Survei Membuktikan!
Salah satu contoh kecil contoh pemberitaan positif yang cukup strategis dan masif, sehingga namanya kian dikenal oleh publik di seluruh Indonesia yang sedang mengalami euforia penggunaan media sosial.
Pada era disrupsi media digital saat ini, nama Ridwan Kamil pun boleh dibilang kian tenar di kalangan milenial yang sangat padat aktivitasnya di dunia media sosial.
Bagitu juga dengan sejumlah pemberitaan terkait upaya Ridwan Kamil dan jajarannya kunjungan ke sejumlah negara untuk menarik investor-investor asing untuk memutar modalnya di wilayah Jawa Barat.
Misalnya saja menggelar pertemuan dengan beberapa mitra kerja di Amsterdam, Belanda untuk bekerja sama dalam penanaman investasi di kawasan industri baru Rebana sebagai sebuah zona terintegrasi atau saling terkoneksi untuk tempat tinggal, wisata, bisnis dan industri dengan potensi pembukaan 3-5 juta lapangan kerja baru.
Di masa pandemi Covid-19, Provinsi Jawa Barat masih menjadi destinasi investasi terbaik di Indonesia, sebagaimana tercatat pada semester 1 2021, di mana Jawa Barat memuncaki realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia dengan nilai sebesar Rp 72,5 triliun.
Begitu juga dengan keunggulan keberadaan 700 universitas serta responsivitas layanan investasi digital yang pernah dilontarkannya sebagai penunjang kelebihan lain Jawa Barat.
Realitas politik yang harus menjadi catatan adalah meskipun Jawa Barat memiliki “seabrek” kelebihan sebagai modal politik Ridwan Kamil, namun suara pemilih di Jawa Barat belum sepenuhnya milik Kang Emil.
Polaritas sosial politik yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa publik Jawa Barat masih terbelah dalam referensi politik figur yang berbeda.
Taruhlah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, boleh dibilang memiliki basis jaringan massa yang kuat juga di Jawa Barat. Ini artinya, daftar pemilik suara Jawa Barat yang mencapai sekitar 32,6 juta orang pada Pemilu 2019, belum aman di genggaman Kang Emil.
Perlu faktor-faktor lain untuk merawat dan merengkuh daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar dari seluruh provinsi di Indonesia itu, melalui posisinya sebagai kepala daerah Jawa Barat.
Formulasi untuk merawat dan melejitkan tingkat keterkenalan atau pengetahuan publik serta afeksi terhadap figur dan kinerja serta kepemimpinannya memang masih terbuka lebar.
Masih ada sekitar 3 tahun lagi untuk merealisasikan setiap konsep dan program pembangunan serta pelayanan publik yang sudah disusunnya sehingga secara tidak langsung akan memoles citranya sebagai seorang pemimpin yang kompeten, kreatif dan inovatif, sekaligus disukai publik Jawa Barat.
Dengan begitu,rekam jejak kepemimpinannya akan terekam di benak publik luas Indonesia. Terlebih, panggung kerja dan prestasi sebagai kepala daerah termasuk etalase sekaligus modal yang paling mudah untuk dirawat, demi menjaga stabilitas popularitas dan elektabilitas serta akseptabilitasnya.
Jika memang Kang Emil berencana melenggang dan bertarung dalam kontestasi politik 2024, tentunya sebagai simbolisasi dari representasi masyarakat Jawa Barat. (*)
*Penulis: Eko Sri Raharjo
*Kandidat Doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia
Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Mandala Research Institute
Sumber: