Harga Minyak Goreng Melesat

Harga Minyak Goreng Melesat

RAKYATCIREBON.ID - Harga minyak goreng curah dan kemasan di Kabupaten Majalengka mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya terjadi di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong. Naiknya harga minyak goreng tersebut dikeluhkan para pedagang dan pembeli.

\"Sekarang harga minyak naik, minyak curah dan dari harga awal Rp12.000 per kilogram. Kini menjadi Rp18.000 per kilogram,\" ujar Didi (56), salah satu pedagang sembako saat ditemui saat mengemas minyak curah di kiosnya, Senin (1/11).

Selain minyak goreng curah, minyak kemasan juga ikut naik. Harga minyak goreng kemasan awalnya Rp13.000 per kilogram, kini menjadi Rp18.000 per kilogram.

Didi mengaku, ia tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan ini. Entah stok terbatas atau faktor lainnya yang menyebabkan kenaikan ini terjadi. \"Enggak tahu penyebabnya apa. Cuma udah naik satu bulan terakhir ini,\" ucapnya.

Pria yang sudah sejak 2007 berjualan sembako ini juga mengaku, akibat naiknya harga minyak goreng, cukup berpengaruh terhadap omset dagangannya.

Biasanya dia bisa menjual 50 kilogram minyak per hari. Namun saat ini hanya mampu 20-30 kilogram per harinya. \"Pendapatan juga pasti turun, sekitar 10-20 persen,\" jelas dia.

Naiknya harga minyak goreng juga disampaikan pedagang sembako lainnya, Nova (43). Nova mengeluhkan dengan naiknya harga minyak goreng. Pasalnya, para pelanggan setianya pada mengeluhkan terkait kondisi tersebut.

\"Harga perkilo 18 ribu per kilogram, Minyak kemasan juga seliter 18 ribu. Seminggu sekarang sudah dua kali naik harganya. Gak tahu kenapa naik harganya,\" kata Nova.

Ia berharap, pemerintah melakukan tindakan demi kembalinya harga minyak goreng ke kondisi normal. \"Sekarang paling mahal seumur-umur dagang. Katanya bisa naik terus sampai akhir tahun. Tapi semoga gak terjadi,\" ujarnya.

Sementara, Aimah (28), selaku pembeli minyak goreng mengatakan keberatan dengan harga minyak goreng tersebut. Pasalnya, segala sesuatu untuk memasak harus menggunakan minyak goreng. \"Keberatan, jadi mengurangi jatah belanja. Risiko dapur kan jadi naik,\" ucap Aimah.

Pedagang maupun pembeli berharap agar pemerintah dapat menstabilkan kembali harga kebutuhan pokok termasuk harga minyak goreng ini. (hsn)

Sumber: