Target PAD Rp4,1 Triliun Belum Tercapai

Target PAD Rp4,1 Triliun Belum Tercapai

RAKYATCIREBON.ID - Plt Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Majalengka diminta menuntaskan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten yang sampai saat ini masih berada di bawah 60 persen dari target.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka Drs H Eman Suherman MM, usai rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Majalengka, Kamis (21/10).

Menrutnya, untuk Plt yang ditunjuk mengisi posisi Bapenda Pemerintah Kabupaten Majalengka menargetkan agar mampu mengejar targetan PAD yang masih belum terpenuhi.

Plt diharapkan dengan waktu tiga bulan kedepan hingga akhir tahun tersebut, target PAD tersebut bisa tercapai.

Pengangkatan Plt untuk posisi Bapenda, kata dia, sudah sesuai hasil kajian Baperjakat. Hal itu tidak menyalahi aturan.

Selain itu, kata dia, petugas Plt yang ditunjuk diyakini merupakan sosok pejabat yang dinilai mampu dan sudah memiliki strategi khusu dalam menggenjot PAD Kabupaten Majalengka.

“Untuk PLT sudah kami tunjuk pejabat yang sangat memahami sumber dan potensi PAD, serta mengetahui strateginya. Hal ini sudah didiskusikan bersama termasuk mengenai strategi terkait pemenuhan pendapatan kita yang masih berada di bawah 60 persen, dan kami optimis di akhir tahun bisa terpenuhi semua,”jelasnya.

Sementara itu saat disinggung terkait target PAD tahun 2022, Eman menuturkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Majalengka menargetkan PAD sebesar Rp4,1 triliun.

Meski saat ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, namun pihaknya mengaku tetap optimis di tahun 2022 nanti target tersebut bisa terpenuhi.

“Angka tersebut bukan asal asalan, melainkan dengan mengacu pada RPJMD. Kalau melihat realita sih memang sedikit sulit tercapai. Namun, kami tetap optimis dan akan kami dorong semua stakeholder secara maksimal agar bisa tercapai. Seandainya gagal mencapai target tidak perlu khawatir. Sebab kami bisa merubah targetan tersebut, karena memang mekanismenya ada,”paparnya.

Mencapai target besar itu pihaknya mengaku sangat mengandalkan pada sejumlah sektor. Terutama terhadap usulan dana hibah yang nilainya rata rata diatas Rp500 miliar.

Kenapa hal itu dimasukan, sebab pihaknya sudah mendapatkan sen atau hilal dari Pemerintah Pusat dan Provinsi, dan tinggal menunggu kepastian saja.

“Kami optimis saja, yang penting kami cantumkan dulu targetan tersebut.Jika nanti tidak tercapai mengingat kondisi pandemi yang belum pasti. Maka targetan tersebut bisa diubah dan disesuaikan dengan kondisi, karena memang mekanismenya sangat memungkinkan,”pungkasnya. (pai)

Sumber: