Penyerangan Terhadap Petani Penggarap Lahan Tebu Sering Terjadi
RAKYATCIREBON.ID - Konflik berkepanjangan garapan lahan tebu PG Rajawali II berakhir dengan tragedi berdarah yang merenggut dua nyawa petani penggarap program kemitraan.
Sebanyak 19 orang diamankan ketika petugas gabungan melakukan penyisiran di lahan tebu pasca kejadian. Kemudian ada 10 orang yang diamankan di lokasi berbeda karena diduga provokator hingga terjadinya tragedi tersebut.
Bukan hanya kali ini saja peristiwa berdarah terjadi, pada 27 September 2021 lalu, dua orang penggarap lahan kemitraan mengalami luka bacok akibat diserang sekelompok orang bertopeng di lahan tebu di Blok Patrapan, Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu sekitar pukul 12.00 WIB.
Dua korbannya bernama Andri dan Nasikin, warga desa setempat. Kedua korban yang dianiaya itu diserang saat sedang membajak lahan program kemitraan.
Menurut keterangan warga setempat, sekelompok orang bertopeng yang melakukan penganiayaan itu diduga menolak adanya kesepakatan kemitraan dan kegiatan apapun, termasuk membajak lahan di lokasi tersebut.
Korban penganiayaan yang berhasil menyelamatkan diri itu oleh warga langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Selain melakukan penganiayaan terhadap dua orang itu, sekelompok orang bertopeng juga merusak mobil truk pengangkut tebu dan membakar lahan tebu.
Beberapa lama setelah kejadian, pihak Polres Indramayu langsung turun tangan mengamankan lokasi. Juga melakukan penyelidikan terkait aksi penganiayaan yang mengakibatkan dua orang petani mengalami luka-luka tersebut. (tar)
Sumber: