Sakit Parah, TKW asal Indramayu Masih Dipaksa Bekerja di Irak
RAKYATCIREBON.ID - Nasib tak menguntungkan dialami oleh Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Rokaya (40). Perempuan yang diduga korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ini kondisinya sedang sakit, namun masih harus bekerja dan tidak diijinkan pulang oleh majikannya.
Hal itu disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih, Minggu (26/9). Rokaya yang bekerja pada majikan di wilayah Arbil, Irak saat ini sedang sakit dan sangat ingin pulang. Namun menurut keterangan dari TKW bersangkutan, alasan majikan menahannya karena sudah membayar mahal untuk mendatangkan Rokaya ke Irak. Jika ingin pulang, maka harus membayar ganti rugi.
\"Sudah sering ngomong minta dipulangkan sama majikannya, tapi majikannya bilang beli kamu (Rokaya, red) itu mahal, kalau kamu mau pulang harus bayar ganti rugi,\" kata dia menirukan cerita Rokaya.
Di Irak, Rokaya bekerja di dua majikan sekaligus. Kedua majikannya merupakan kakak beradik. Gaji yang diterima Rokaya pun tidak sesuai. Saat berangkat pada 10 Januari 2021 lalu, ia dijanjikan gaji sekitar Rp8 juta per bulan. Dan saat sudah bekerja gaji yang diterimanya hanya Rp4 juta per bulan.
Dengan pekerjaan yang sangat berat dan kondisi kesehatan sedang sakit parah, Rokaya mengaku tidak tahan dan ingin pulang. Leher dan kepalanya sakit, penglihatannya juga banyak terdapat bintik hitam, serta merasakan pusing yang sulit hilang. Kemudian Rokaya pun berusaha dengan membuat rekaman video untuk meminta tolong Presiden Joko Widodo.
Terhadap pesoalan TKW yang kini disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut, SBMI akan mengupayakan agar Rokaya bisa secepatnya mendapat perawatan. Juga melakukan upaya untuk membantu pemulangannya ke Indonesia. Bahkan SBMI juga berharap, Presiden Joko Widodo bisa mewujudkan keinginan Rokaya yang sangat ingin pulang ke Indonesia.
\"Untuk tindakan dari kita, pertama-tama kita akan mengamankan dahulu PMI tersebut dengan meminta bantuan ke pemerintah pusat agar dia bisa secepatnya diselamatkan dari majikan atau dipulangkan karena sakit parah,\" ungkapnya.
Sementara itu, dalam rekaman vidoe berdurasi 1 menit 49 detik yang beredar di berbagai media sosial, Rokaya berbicara dengan suara serak sambil meneteskan air mata. Tampak wajahnya sangat pucat. Diungkapkannya ia sudah tidak tahan lagi dengan sakit yang dideritanya, leher hingga kepalanya semua terasa sakit. \"Pak presiden bantu aku pak, pulangkan saya ke Indonesia, saya sudah gak kuat lagi pak kerja, tolong pulangkan saya,\" tuturnya dalam rekaman video. (tar)
Sumber: