Kadis LH Ajak Warga Membiasakan Pilah Sampah Rumah Tangga

Kadis LH Ajak Warga Membiasakan Pilah Sampah Rumah Tangga

RAKYATCIREBON.ID - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Majalengka mengajak masyarakat menggelar aksi bersih bersih di semua tempat. Program tersebut dalam rangka menyambut World Clean Up Day (WCUD), terhitung sejak tanggal 12 hingga 24 September tahun 2021.

Kepala Dinas LH, Nadisah Hana mengatakan, terkait WCUD di Kabupaten Majalengka, pihaknya mengajak masyarakat untuk melaksanakan aksi clean up, bersih-bersih lingkungan.

Baik bersih bersih di lingkungan sekolah, pasar, perkantoran. Maupun di ruang publik lainya. “Agar kabupaten Majalengka menjadi Kabupaten yang bersih, asri dan terbebas dari sampah. Sehingga akan terhindar dari ancaman penyakit, termasuk Covid-19,” kata Nadisah kepada Rakyat Cirebon, Kamis (16/9) di kantornya.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk terbiasa melakukan pemilahan sampah di rumah, dengan memisahkan sampah sampah terurai dan yang sulit terurai maupun sampah berbahaya lainya, agar lingkungan dan alam bisa menjadi sehat kembali.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan sampah menjadi barang ekonomis. Salah satunya bisa berkolaborasi dengan bank sampah maupun pengrajin pengolah sampah, yang diharapkan nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sekaligus sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.

“Mari hidup bersih dan sehat melalui gerakan clean atau bersih bersih, serta pengolahan sampah yang bisa berdampak ekonomi sekaligus sebagai upaya dalam menekan covid-19, dan solusi meningkatkan ekonomi di tengah pandemi,” pintanya.

Di Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi, dalam mengatasi persoalan sampah, selain menggelar jumat bersih. Saat ini pemerintah desa tersebut tengah melakukan perbaikan dan penataan sistem pengolahan sampah, dengan mendatangkan mesin baru.

Diharapkan nantinya dengan adanya sistem pengolahan dan pembakaran sampah menggunakan mesin baru, bisa mengurangi volume sampah sekaligus bisa berdampak positif bagi pengembangan ekonomi dan pertanian masyarakat.

Sekretaris Desa Lengkong Kulon, M Toha mengatakan, mesin yang akan digunakan, diantaranya abunya bisa dipakai untuk membuat campuran batako.

Serta dilengkapi dengan pengolahan sampah organik yang bisa dijadikan sebagai pupuk organik bagi pertanian.

“Kebetulan kondisi mesin pengolahan sampah yang ada saat ini rusak, sehingga terjadi penumpukan sampah. Oleh karena itu, tahun ini kami akan pasang mesin baru yang lebih moderen,”pungkasnya. (pai)

Sumber: