Warga Majalengka Antisipasi Kebakaran Hutan, Bikin Parit dan Patroli Keliling Hutan

Warga Majalengka Antisipasi Kebakaran Hutan, Bikin Parit dan Patroli Keliling Hutan

RAKYATCIREBON.ID - Kelompok Masyarakat Peduli Api Mandiri (KMPAM) Blok Badak Dua, Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, menggelar kerja bakti di sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Ini dilakukan sebagai antisipasi ancaman kebakaran hutan, menyusul naiknya suhu panas dalam beberapa pekan terakhir.

Kerjabakti yang dilakukan, bukan sembarang kerja bakti. Mereka membuat sekat bakar. Yakni dengan cara membersihkan dan membuat parit di sekitar TNGC . Tujuannya, untuk mencegah dan memutus api jika terjadi kebakaran. Sekaligus memudahkan jalur evakuasi maupun upaya pemadaman.

Nano (45) salah seorang anggota kelompok mengatakan, upaya itu dilakukan guna mengantisipasi jika saja terjadi musibah kebakaran di sekitar TNGC. Pasalnya, setiap musim kemarau ancaman kebakaran di sekitar TNGC cukup tinggi.

“Kami bersama puluhan anggota KMPAM hari ini (kemarin, red) melakukan kerja bakti. Membuat sekat bakar. Yaitu membuat parit dan sekat-sekat dengan cara membersihkan lahan. Guna mengantisipasi ancaman kebakaran hutan,” ucapnya kepada Rakyat Cirebon, Jumat (10/9).

Berbeda dengan warga Payung, warga Desa Padaherang dan Bantaragung di Kecamatan Sindangwangi  yang berbatasan langsung dengan TNGC, lebih memilih melakukan patroli hutan bersama pihak petugas. Dengan cara menyisir sekitar TNGC untuk memastikan tidak ada titik api atau ancaman kebakaran.

Setiawan (45), warga Kampung Pasir Desa Bantaragung mengatakan,peristiwa kebakaran hutan  TNGC  di wilayahnya memang kerap terjadi setiap memasuki musim kemarau ekstrim. Sejumlah lokasi yang kerap kebakaran, di antaranya sekitar Hutan Guling Munding, Awilega dan lainnya. Sehingga pihaknya harus ekstra waspada setiap saat. Terutama saat memasuki musim kemarau.

“Suhu panas akibat kemarau panjang dan besarnya tiupan angin, bisa saja menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan. Mengingat di sekitar lokasi TNGC sendiri banyak ilalang kering dan bebatuan padat. Yang bisa menimbulkan percikan api saat ada gesekan akibat angin kencang. Sehingga, kami harus tetap waspada,” terangnya.

Kepala Resort TNGC wilayah Sindangwangi, Dadan Topik saat dikonfirmasi membenarkan jika ia bersama warga dan sejumlah kelompok pecinta alam Wana Hayu Desa Bantaragung dan KMPAM Desa Payung, telah membuat sekat penahan kebakaran. Juga melakukan patroli hutan secara rutin, sebagai langkah antisipasi.

”Warga di sini sudah membuat sekat dan  berjaga saja, guna menghindari adanya musibah kebakaran. Di antaranya, melakukan patroli. Kami juga sudah membuat sekat bakar untuk mencegah terjadinya kebakaran,” pungkasnya. (pai)

Sumber: