Waduh, Semua Siswa MTs dan MA Belum Vaksin
RAKYATCIREBON.ID - Meski sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah sudah diberlakukan, ternyata para siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA) belum melakukan vaksinasi. Sekolah di bawah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) itu, hingga kini sama sekali belum suntik vaksin.
\"Untuk santri sudah sebagian. Nah, yang belum ini anak sekolah MTs dan MA di bawah Kemenag. Mereka masih perlu vaksinasi dosis pertama. Kalau sekolah umum seperti SMA dan SMP kan sudah,\" jelas Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cirebon, Sutisna SH kepada Rakyat Cirebon.
Sutisna mengatakan, saat ini ada tiga jalur penyedia stok vaksin. Yakni Pemkot melalui Dinas Kesehatan, serta TNI dan Polri. Sehingga di luar itu, sulit untuk bisa mendapatkan stok vaksin.
\"Madrasah di lingkungan Kemenag ini memang belum. Tapi berhubung jalur vaksin hanya ada tiga, jadi harus menunggu. Saya juga sudah koordinasi dengan kepolisian, tapi masih belum ada,\" lanjut Sutisna.
Kalaupun masih ada stok vaksin yang belum disuntikkan, baik di TNI maupun kepolisian, namun dosis yang ada diperuntukkan bagi yang sudah terdaftar.
\"Sudah koordinasi dengan TNI belum ada. Saya juga sudah ngobrol dengan kepolisian. Tapi walaupun ada, stok vaksin itu sudah ada sasarannya. Dan mayoritas untuk dosis kedua. Jadi untuk siswa madrasah ini menunggu,\" imbuh Sutisna.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Cirebon, Jajang Badruzzaman mengungkapkan, di Kota Cirebon sudah ada delapan madrasah yang mengajukan agar siswanya mendapatkan vaksinasi.
Delapan madrasah tersebut, empat madrasah berstatus negeri di bawah Kemenag, dan empat sekolah lainnya merupakan madrasah swasta. \"Sudah ada delapan sekolah yang mengajukan,\" ungkap Jajang.
Kemenag sendiri, lanjut Jajang, sudah mengajukan dan sudah berkomunikasi dengan pihak TNI di Kodim 0614/ Kota Cirebon. Sehingga saat ini masih menunggu ketersediaan dosis vaksin untuk bisa memvaksin para siswa di sekolah madrasah.
\"Kita sudah koordinasi. Saat ini masih menunggu. Dari delapan sekolah tersebut, ada sekitar 2.900 siswa,\" pungkasnya. (sep)
Sumber: