Pangdam III/Siliwangi Minta Penyediaan Isoter

Pangdam III/Siliwangi Minta Penyediaan Isoter

RAKYATCIREBON.ID - Bupati Cirebon Drs H Imron MAg menghadiri rapat koordinasi kebijakan penanganan Covid-19 dan penanggulangan ekonomi Jawa Barat secara virtual di Command Centre, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Rapat tersebut dihadiri Gubernur Jawa Barat Dr H Mochamad Ridwan Kamil ST MUD, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Pangdam III/Siliwangi dalam rapat tersebut meminta kepada seluruh pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat untuk menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat (isoter) bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

\"Isoter ini agak sulit kalau tidak disiapkan pemda, stok kami terbatas, terutama untuk makan pasien. Bupati walikota diminta untuk mendukung, karena ini perintah langsung presiden,\" kata Mayjen TNI Agus Subiyanto.

Sebelumnya, Kabupaten Cirebon sudah memiliki tempat pusat isolasi terpadu untuk pasien Covid-19 di Rusunawa Universitas Gunung Jati (UGJ) Desa Sampiran, Kecamatan Talun.

Imron mengatakan, pihaknya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati Cirebon yang sudah meminjamkan bangunan Rusunawa untuk dijadikan lokasi isolasi terpadu pasien Covid-19.

“Dengan adanya tempat isolasi terpadu ini, kami Pemkab Cirebon merasa terbantu karena penanganan pasien Covid-19 akan lebih maksimal karena tempatnya sudah ada,” kata Imron di Kecamatan Talun, Jumat (13/8).

Imron menjelaskan, Rusunawa ini sangat layak untuk tempat isolasi terpadu bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Sebab, semua fasilitas yang ada di bangunan sudah lengkap.

“Tadi saya (Bupati, Red) melihat langsung tempatnya, satu kamar buat dua orang di dalamnya ada AC, kamar mandi di dalam, serta ada tempat minum dan mereka juga nantinya akan dijaga Nakes selama 24 jam,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan Rusunawa milik Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati Cirebon sudah bisa digunakan untuk pasien Covid-19 yang bergejala ringan maupun tidak bergejala.

“Nantinya kepada teman-teman dari puskesmas bisa merujuk pasien Covid-19 untuk dilakukan penanganan di Rusunawa ini. Karena ruangan ini bisa menampung 72 pasien Covid-19,” katanya.

Eni mengungkapkan, dengan adanya tempat isolasi terpadu ini diharapkan warga yang positif Covid-19 bisa terpantau dalam hal penanganannya.

“Kalau isolasi mandiri di rumah, dikhawatirkan masih berkumpul dengan keluarga dan itu sangat berbahaya. Minimalnya dengan isolasi secara terpadu di tempat ini bisa memutus penyebaran Covid-19 dan pasien bisa terpantau oleh Nakes,” katanya.

Ia pun menjelaskan, biaya dalam penggunaan Rusunawa milik YPSGJ Cirebon ini disiapkan melalui anggaran penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon.

Sumber: