Latih Kaum Ibu Produksi VCO
RAKYATCIREBON.ID – Dimasa pandemi, berbagai olahan dibuat. Salah satunya Virgin Coconut Oil (VCO). Yakni, minyak yang bahan dasarnya terbuat dari kelapa. Dipercaya, bisa mengobati gejala Covid-19.
Kabid Perpustakaan Disarpus Kabupaten Cirebon, Fitri Nurlia Sari menjelaskan selama pandemi pihaknya rutin melakukan kegiatan pelatihan. Termasuk salah satunya, pembuatan VCO.
“Karena kan, minyak ini manfaatnya banyak sekali. Salah satunya bisa mengobati Covid-19,” kata dia, kemarin.
Disamping itu, bisa mengobati pencernaan. Gejala penyakit jantung, menurunkan berat badan, mengurangi kejang pada anak, serta fungsi kognitif otak.
Makanya, pelatihan VCO dipilihnya dan diminati kalangan ibu-ibu.
Pihaknya tidak sendiri. Bekerjasama dengan dinas pertanian. Kebetulan kata dia, ada ahlinya. Yang sudah mengkajinya.
“Nah kita menggandeng Dinas Pertanian. Untuk membuat VCO ini. Kita sama-sama tau kan, banyak manfaat dari kelapa. Alhamdulillah, mendapat respon baik dari ibu-ibu sekitar sini,” akunya, sambil menambahkan, sebelumnya pelatihan merajut, menari, fotografi dan pelatihan hidroponik sudah dilakukannya.
Semua itu dilakukan, demi meningkatkan keterampilan masyarakat sekitar. “Kita gali potensi setiap kelompok. Kita libatkan masyarakat sekitar. Demi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Mudah-mudahan bermanfaat,” tuturnya.
Sementara itu, Pelaksana Teknis Bidang Pertanian Distan, Apip Rahman menjelaskan beberapa tahapan dalam membuat VCO. Paling penting yang harus diperhatikan saat vermentasi.
“Harus teliti. Saat pemikseran kita lihat putarannya, tak boleh terlalu kencang. Bisa gagal,” kata dia.
Kemudian disaat penyaringan. Tidak boleh terburu-buru. Untuk hasil maksimal, kelapa yang digunakan, harus berusia sedang. Tak terlalu muda atau terlalu tua.
“Kisaran usia 7 sampai 8 bulan,” katanya.
Apip pun menjelaskan dari 5 butir kelapa bisa menghasilkan dua produk. Yakni VCO dan minyak kelapa. Minyak VCO berbeda dengan minyak kelapa. Karena, minyak kelapa itu, merupakan proses limbahnya. Harus berhati-hati. Ada perbandingannya. Ketika VCO yang dihasilkan sebanyak 300 mili liter (ml), minyak kelapa yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 40 ml.
“Tapi kalau terjadi kegagalan, dari 5 butir kelapa, paling hanya menghasilkan 100 ml VCO, berarti minyak kelapanya akan lebih banyak. Artinya, apabila kita gagal membuat VCO, bisa kita alihkan dijadikan minyak kelapa,” pungkasnya. (zen)
Sumber: