Pengunjung Alun-Alun Majalengka Mulai Padat Lagi
RAKYATCIREBON.ID- Alun-alun Kota Majalengka kembali dipadati pengunjung, meski tak sebanyak sebelumnya. Petugas keamanan dari Kepolisian, Satpol PP, juga dari Dinas Perhubungan nampak membiarkan para pengunjung berada di tengah rumput sintetis juga di tribun.
Hal ini seiring dengan adanya penurunan status dari level 3 ke level 2 yang membolehkan wisata dibuka berdasarkan Surat Edaran (SE) 443.1/1287/BPBD yang ditandatangani Bupati Majalengka, Karna Sobahi pekan kemarin.
Para pengunjung yang datang berkelompok nampak ada yang berjalan-jalan di pinggir alun-alun, sambil mengaktifkan telepon genggamnya dan saling memfoto di antara mereka. Ada juga yang duduk di rumput sintetis sambil mengobrol menikmati cuaca panas di sore hari setelah menunaikan salat ashar.
Sebagian berada di tribun dan mengarahkan kameranya ke lapangan serta Masjid Agung Al Iman yang di depannya banyak terdapat kendaraan roda dua dan roda empat terparkir. Di areal rumput sintetis pun mulai banyak pedagang yang berjualan demikian juga di seberang alun-alun.
Para pengunjung ini hampir kebanyakan berasal dari luar daerah. Tampak dari kendaraan yang mereka gunakan yang diparkir di depan masjid, areal parkir timur alun-alun, juga sebelah utara alun alun dan ruas Jl Ahmad Yani samping masjid Ali Imam yang berderet memanjang hingga Kantor Kementerian Agama.
Sebagian berplat nomor B, D dan ada yang Z serta T. Namun tidak sedikit pula kendaraan berplat nomor E asal Cirebon, Indramayu dan Majalengka sendiri.
Eviyana salah seorang pengunjung alun-alun yang mengaku dari Bogor sengaja menyempatkan diri ke Alun-alun Majalengka yang katanya kebetulan pulang menjenguk mertuanya di Majalengka. Sebelum pulang, dia bersama kedua anaknya terlebih dulu menikmati suasana alun-alun. “Penasaran saja karena ramai di media sosial,” katanya.
Demikian juga dengan Lita Kurniasih asal Bekasi yang tengah berkunjung ke rumah adiknya di Cibodas, Kecamatan Majalengka. Dia diantar adiknya jalan-jalan ke alun-alun serta GGM Majalengka yang katanya sudah berubah bentuk.
“Sengaja datang setelah pandemi agar bisa melihat alun-alun. Dulu waktu ke sini masih pandemi tidak boleh masuk,” ucap Lita.
Sejumlah pedagang yang berjualan di areal alun-alun mengatakan, bersyukur tidak ada pencegahan dari Satpol PP, sehingga bisa leluasa berjualan di alun-alun. Penjual balon dan aneka mainan anak-anak berada di kawasan rumput sintetis, sedangkan yang berjualan makanan sebagian menjajakan gerobaknya di trotoar alun dan pinggir Jalan Raya Abdul Halim.
Kali ini tidak nampak ada yang membawa makanan ke tengah lapangan. Juga ke tribun. Para pengunjung menikmati jajannya tak jauh dari gerobak kaki lima tempat dia jajan. Dengan begitu tidak sempat mengotori rumput. (hsn)
Sumber: