SMAN 1 Sumber, Lakukan Swab Masal

SMAN 1 Sumber, Lakukan Swab Masal

RAKYATCIREBON.ID - Guru dan karyawan SMAN 1 Sumber pun mengikuti swab test sebagai pra syarat, diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pasalnya, PTM itu, akan dibuka 6 September mendatang. 

Plt Kepala SMAN 1 Sumber, Drs H Hartono MM mengaku sekolahnya menjadi percontohan. Mendapat program swab test dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

\"Swab ini persiapan menuju PTM. Ini (swab di SMAN 1 Sumber, red) sebagai percontohan. Syarat pertama, semua guru wajib swab dan vaksin,\" kata dia.

Untuk vaksinasi, semua guru sudah mengikutinya. Pun juga dengan siswanya. Hanya saja, bagi kalangan pendidik, ditambah, dengan ikut sertanya swab test.  Artinya kata dia, semua persyaratan sudah ditempuh.

\"Untuk swab ini, tidak ada istilah kemarin kan sudah di vaksin. Kenapa sekarang di swab. Ini sebagai persyaratan saja. Jadi sudah clear. Lalu nunggu apa lagi untuk PTM. Sarana sudah siap. Prokes tentu kita jalankan,\" akunya.

Ia mengharapkan, rencana PTM tidak mendapat hambatan. \"Kita berharap demikian. Karena semua sudah dilaksanakan. Harapan kami sekolah bisa disegerakan. Kita sudah siap menyongsong dibukanya sekolah,\" kata dia.

Ketika PTM dibuka, Hartono pun mengaku, ada mekanisme yang diberlakukan. Tidak semua, mengikuti pembelajaran di sekolah. Hanya 50 persennya saja.

\"Nanti gantian. 50 persen PTM. 50 persennya lagi daring. Begitu, giliran,\" kata dia.

Tepatnya, dalam satu minggu, siswa dari kelas X sampai kelas XII yang mengikuti PTM sebanyak 50 persen. 50 persen lainnya, mengikuti pembelajaran secara daring. Setelah selesai satu minggu, digilir. Mereka yang tadinya PTM, gantian untuk pembelajaran daring.

\"Yang tadinya belajar daring, jadi ikut PTM. Begitu seterusnya. Intinya dua metode pembelajaran itu tetap diberlakukan. Daring dan PTM,\" tuturnya, sambil menambahkam meskipun PTM, dipastikan prokes ketat dijalankan. 

Sementara itu, Wakasek Humas, Dr Jajuli SPd MM mengaku sebanyak 1200 siswa, akan mengikuti PTM. Pihaknya akan memberlakukan sejumlah aturan. Selain memberlakukan 50 persen PTM per minggunya, sekolah pun melarang kantin buka.

\"Jadi, yang harus dilakukan eh siswa, mereka membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah. Kantin tutup,\" kata dia.

Kemudian, manakala terdapat siswa, guru atau karyawan, yang suhunya melebihi ambang batas, sekolah melakukan berbagai tindakan. Pertama di isolasi mandiri di sekolah. Di ruangan yang sudah disiapkan. Kedua, dirujuk, ke rumah sakit terdekat. Ketiga, kembali ke rumah, untuk melakukan isolasi mandiri. \"Sebelm masuk, nanti di cek dulu suhunya,\" pungkasnya. (zen)

Sumber: