Komisi III Pertanyakan Kinerja DLH
RAKYATCIREBON.ID – Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon mempertanyakan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Hal itu, berkaitan dengan belum dilelangnya Detail Engginering Design (DED).
Padahal, anggaran sudah ada. Disediakan, senilai Rp600 juta.
Mestinya, ketika anggaran sudah ada, DED disegerakan untuk dilelang. Tak perlu ada alasan, untuk menundanya.
\"Mau alasan apa lagi. Padahal anggaran kan sudah ada. Kenapa tidak dilelang lelang. Ini harus kami panggil PPKnya,\" kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana ST MM, Rabu (25/8).
Politisi Golkar pun mulai curiga, jangan-jangan selama ini RAB dan kerangka acuan kerjanya, belum disiapkan. Sehingga tak berani melelangkannya. Karena khawatir TPAS tidak jadi digelar tahun ini, bukan alasan logis. Walaupun tidak jadi digelar, bukan berarti buang-buang anggaran.
\"Saya baca di media, katanya belum dilelang DED menunggu kepastian jadinya TPAS disahkan. Lah ini alasan tidak mendasar. Walaupun jadinya tahun depan, ya ngga masalah. Kan tinggal review design saja,” kata dia.
Sementara itu, Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH, Rio Eka Nanjaya SE enggan berkomentar banyak. Padahal awalnya, Rio beralasan, belum di lelangnya DED karena takut proyek TPAS, tidak jadi tahun sekarang. Rio mengaku, akan secepatnya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak Dinas Perumahan Kawasanan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP).
\"Besok saya koordinasi terlebih dahulu dengan Kadis DPKPP. Saya no coment dulu kalau masalah ini sih,\" kata dia.
Sementara Plt DPKPP, Adil Prayitno meyakinkan, tahun sekarang persoalan TPAS akan selesai. Hanya saja, tinggal menunggu tanda tangan Bupati saja, lalu menentukan appraisal. Dua lokasi yaitu Desa Kubang Deleg dan Kepuh. Status tanahnya sudah jelas dan warga sekitarpun sudah tidak ada masalah.
Sebelumnya Penetapan Lokasi (Penlok) untuk dua lokasi TPAS Kabupaten Cirebon, belum dilakukan. Detail Engineering Design (DED) pun belum dilelang. Menunggu Penlok dan selesainya appraisal.
Kadis DLH Deni Nurcahya, saat itu malah mengaku kebingungan, dengan masih ngambangnya persoalan Penlok. Masalahnya, waktu yang terus berjalan sementara lelang DED ada di Dinas LH. Dia khawatir, lelang akan berada di akhir tahun, yang nantinya anggaran malah tidak terserap. (zen)
Sumber: