Honorer Kecewa, Bosda Jauh Dari Harapan
RAKYATCIREBON.ID - Honorer di Kabupaten Cirebon kecewa. Kesejahteraanya belum di perhatikan pemerintah kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Ketua Pejuang Pendidikan Seluruh Indonesia (PPSI) Kabupaten Cirebon, Sholeh Abdul Ghofur menjelaskan per 19 April 2021, peraturan bupati (Perbup) tentang pedoman pengisian guru pengganti dengan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (bosda) sudah keluar. Anggaran yang dislotkan tidak sesuai.
\"Kemarin kita masih kecewa. Karena ajuan dari rapat-rapat sebelumnya disepakati Rp 64 miliar pertahun,\" kata Sholeh, kemarin.
Angka itu, masih terbilang proporsional dengan jumlah honorer yang mencapai 7.200 lebih. Sudah dihitung semuanya. Tapi keputusan terbaru, anggaran yang disediakan hanya diangka Rp25 miliar.
\"Dari Disdik Rp20 miliar dan dari Pemda Rp5 miliar,\" akunya.
Pihaknya masih mengharapkan, adanya perubahan peningkatan dari nominal yang sudah disediakan. Diakuinya, kondisi pandemi sangat difahami. Adanya refocusing pun sangat fahami.
\"Kami hanya bisa berharap, semoga bisa dipertimbangkan lagi,\" kata dia.
Adapun terkait dengan SK, sampai sekarang belum juga selesai. Padahal, harusnya diterima. Alasannya, masih terkendala aturan.
\"Yang akan diberikan SK itu, temen-temen honorer yang Desember 2019,\" kata dia.
Artinya untuk data honorer terbaru, masih harus dikoordinasikan dengan Pemda. \"Apakah itu bisa dihitung yang mendapatkan honor dari pemdanya atau bagaimana. Kami berharap semua honorer di satuan pendidikan negeri ini, bisa diakomodir,\" tuturnya.
Idealnya, anggaran yang harus diberikan berdasarkan pengajuan tetap diangka Rp65 miliar. Karena perhitungannya masih proporsional.
Pihaknya masih mengupayakan, agar angka yang telah muncul bisa dirubah. Makanya, PPSI pun kata dia, telah melayangkan surat kunjungan untuk audiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda).
\"Kemarin kita ajukan audiensi dengan Sekda, sampai sekarang belum ada jawaban,\" pungkasnya. (zen)
Sumber: