Kasus Covid Melandai, RS Gunung Jati Kurangi Fasilitas Isolasi Sampai 50 Persen

Kasus Covid Melandai, RS Gunung Jati  Kurangi Fasilitas Isolasi Sampai 50 Persen

RAKYATCIREBON.ID - Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menunjukan hasil positif. Salah satu indikatornya adalah menurunnya Bed Occupancy Rate (BOR) di RSD Gunung Jati.

Direktur RSD Gunung Jati, dr Katibi mengatakan, saat ini kondisi BOR sudah melandai. Dan itu sudah mulai turun sejak pekan kedua bulan Agustus ini. \"BOR kita sudah sangat melandai. Kunjungan pasien Covid-19 di ICU yang kapasitasnya 18, saat ini terisi 12. Penumpukan dan waiting list di IGD juga sudah tidak ada, sudah tersalurkan. Baik ke ICU maupun  ruang isolasi lainnya,\" ungkap dr Katibi, kemarin.

Dijelaskan dr Katibi, pada Juli lalu, merupakan puncak dari tingginya BOR di RSD Gunung Jati. Saat itu, pihak rumah sakit sampai harus terus menambah fasilitas isolasi, baik ICU maupun tempat tidur isolasi biasa.

\"Kita punya 207, saat puncak ditambah menjadi 216. Tapi saat ini penyusutan ke 120 tempat tidur. Jadi kita kurangi 50 persen karena memang BOR-nya menurun,\" jelasnya.

Setelah dikurangi dan saat ini hanya menyediakan 120 tempat tidur untuk pasien Covid-19, lanjut dr Katibi, angka keterisiannya dilihat dari persentase memang masih terbilang tinggi. Dari 120 tempat tidur, keterisian masih ada di angka 85 persen.

\"Masih 85 persen dari 120 tempat tidur. Mulai minggu kedua Agustus melandai. Faktornya, satu PPKM berhasil, kesadaran masyarakat berprokes meningkat. Semoga terus melandai,\" paparnya.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, dr Yuni Darti menambahkan, selain angka keterisian atau BOR yang melandai, angka kesembuhan dari pasien Covid-19 yang ditangani di RSD Gunung Jati juga meningkat.

\"Kesembuhan hampir 85 persen. Saat ini angka kematian turun signifikan, kurang dari 20 persen pasien yang ada di perawatan kita. Jadi 80 persen pasien pulang dalam keadaan sembuh,\" tambah dr Yuni.

Angka kematian yang masih terjadi, kata dia, dipengaruhi beberapa hal. Dan biasanya adalah mereka para pasien yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid akut.

\"Biasanya pasien Covid-19 itu meninggal karena komorbid dan penyakit lain yang cukup berat. Seperti jantung yang tidak terkontrol, punya diabetes yang tidak terkontrol, dan juga lansia. Sisanya pulang dengan sehat,\" imbuh dr Yuni. (sep)

Sumber: