Hitung Pakai Kamera Pencacah Lalu Lintas

Hitung Pakai Kamera Pencacah Lalu Lintas

RAKYATCIREBON.ID - Selain menempatkan dua petugas, dibantu unsur TNI-Polri dan Satpol PP untuk memantau penerapan ganjil-genap di sepuluh pos yang disiapkan, Dinas Perhubungan juga menyiapkan petugas checker untuk menghitung penurunan mobilitas yang terjadi.

Tak hanya menyiapkan sistem checker manual oleh petugas, ternyata Dinas Perhubungan juga sudah menyiapkan alat canggih untuk bisa menghitung kendaraan yang melintas.

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Gunawan ATD DEA menuturkan, petugas checker yang ditempatkan di pos yang terbilang crowded, nantinya akan di-back up oleh sebuah alat berupa kamera pencacah lalu lintas.

\"Nama alatnya Camera Surveillance, sekarang tertempel tiang ATCS persimpangan Bypass-Pemuda,\" ungkap Gunawan kepada Rakyat Cirebon.

Mengenai alat canggih yang dimaksud, lanjut Gunawan, merupakan gabungan sistem aplikasi buatan dengan peralatan kamera canggih buatan luar negeri. Kamera Traffic Counting, atau juga disebut kamera pencacah lalu lintas, dijelaskan Gunawan, akan bekerja dengan sensor kecerdasan artificial intelligence. Sehingga kamera akan menangkap semua benda yang bergerak. Lalu diatur oleh aplikasi untuk bisa mengklasifikasikan kendaraan dan benda bergerak lain yang terekam kamera.

\"Dengan artificial intelligence, semua yang bergerak diklasifikasikan otomatis sama dia. Dikelompokkan roda dua dan roda empat. Nanti dikontrol dari ATCS, karena aplikasinya ada di ATCS. Kameranya buatan luar negeri. Kalau aplikasinya buatan anak negeri,\" jelas Gunawan.

Kamera pencacah lalu lintas ini, kata Gunawan, sudah pernah diuji coba saat penyekatan jalur mudik tahun 2020 lalu. Dan memang masih mengalami kendala.

Namun dari uji coba pertama, Dishub melakukan beberapa penyempurnaan sehingga pada penerapan ganjil-genap ini, bisa dipakai untuk menunjang proses penghitungan kendaraan.

Beberapa hal yang menjadi evaluasi dari uji coba pertama, kamera pencacah lalu lintas ini sulit bekerja di malam hari karena kurangnya sinar. Sehingga jika digunakan untuk memantau ganjil-genap mulai pukul 07.00 sampai 17.00 akan bisa digunakan maksimal.

\"Dulu pernah diuji coba sekali pas penyekatan mudik. Kalau lampunya terang bagus, sudah evaluasi dari uji coba pertama. Kalau malam susah, tapi kalau siang bisa,\" kata Gunawan.

Ditambahkannya, karena beberapa pengaturan yang belum disempurnakan, respon artificial intelligence yang ada pada kamera pencacah lalu lintas ini, hanya bisa merespons otomatis dan menandai kendaraan bermotor roda dua.

\"Sementara cuma bisa menghitung roda dua. Nanti dipasang di antara simpang Pusdiklatpri atau Kejaksan, yang crowded. Karena kita baru ada satu unit,\" imbuh Gunawan. (sep)

Sumber: