PHRI Protes, Penerapan Ganjil-Genap di Jalan Tuparev Tidak Tepat
RAKYATCIREBON.ID - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cirebon sangat menyayangkan kebijakan Kepolisian Resor Cirebon Kota yang bakal memberlakukan sistem ganjil-genap di ruas Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Ketua PHRI Kabupaten Cirebon, Ida Kartika mengungkapkan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga level 4 di wilayah Tuparev, jelas sangat berdampak pada sektor perhotelan dan restoran. Karena, pada penerapan PPKM Darurat hingga Level 4, rata-rata keterisian kamar per hari hanya dua sampai tiga kamar saja.
\"Kemarin (Penerapan PPKM Darurat) sudah membuat kami mengibarkan bendera putih. Dan sekarang konon ada penerapan baru yaitu penerapan ganjil-genap di jalur Tuparev,\" kata Ida kepada wartawan melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (12/8).
Menurutnya, penerapan ganjil-genap di Jalan Tuparev tidaklah tepat. Karena lanjut dia, Kabupaten Cirebon khususnya Jalan Tuparev tidaklah padat kendaraan. Artinya, masih belum dinyatakan layak penerapan ganjil-genap di Jalan Tuparev. Kecuali, Tuparev daerah padat, karena Cirebon ini masih belum padat.
\"Kalau menurut saya, ini belum pantas ditetapkan sebagai ganjil genap. Kecuali sudah padat, seperti Jakarta dan Bandung ya masuk akal. Cirebon wilayahnya masih longgar alias belum padat. Jadi saya nggak setuju. Jadi wacana cukup wacana saja, jangan dilaksanakan. Tolonglah,\" tegas Ida.
Masih dikatakan Ida, kemarin pihaknya sudah komunikasi dengan Dinas Kebudayaan, Pariwasata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon kaitan dengan keluhan adanya penutupan di wilayah Kedawung. Menurutnya, kenapa penutupan tidak di wilayah Pemuda yang notabene masuk wilayah Kota Cirebon. Kemudian kalau di Jalan Tuparev kenapa tidak di depan PDAM saja yang ditutupnya (wilayah kota).
\"Kenapa nggak di situ (depan PDAM) saja dipasang water canon. Kalau mau masuk wilayah Tuparev mending pakai mobil patroli saja. Ini jalur vitalnya Kabupaten Cirebon adalah Tuparev. Kalau Tuparev masuk wilayah kota semua ya, monggo water canon di sana juga nggak apa-apa. Ya logika saja, ini sangat mengganggu menghambat pertumbuhan stabilitas ekonomi di Kabupaten Cirebon,\" pungkasnya. (yog)
Sumber: