Uji Coba Ganjil-Genap Dimulai, Target Turunkan 50 Persen Mobilitas Kendaraan
RAKYATCIREBON.ID - Kota Cirebon memberlakukan pengaturan lalu lintas ganjil-genap berdasarkan dua angka terakhir pada pelat nomor polisi (nopol). Hari ini dan besok mulai diuji coba, sebelum diterapkan pada Senin 16 Agustus 2021.
Sebelum dilakukan uji coba yang direncanakan Jumat dan Sabtu, pada Kamis (12/8), dilakukan apel gelar pasukan sebagai salahsatu persiapan penerapan rekayasa lalu lintas sistem ganjil-genap. Selain anggota Dinas Perhubungan dan jajaran kepolisian, penerapan ganjil-genap juga akan didukung personel TNI serta Satpol PP.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Imron Ermawan mengungkapkan, secara besaran jumlah personel yang akan mem-back up penerapan sistem ganjil-genap ini masih dalam perhitungan. Sudah dipastikan, untuk mengawasi delapan ruas jalan yang menjadi sasaran, ada 10 pos yang disiapkan.
Dalam penghitungan nopol, lanjut Imron, yang menjadi patokan nantinya bukan satu angka paling ujung, melainkan dua. \"Yang dihitung dua nomor di belakang. Karena ada motor dan mobil yang angka belakangnya nol, dia tidak masuk genap atau ganjil,\" lanjutnya.
Menyusul akan diterapkannya sistem ganjil-genap untuk menekan tingginya mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat, hingga perpanjangannya yang keempat ini, dijelaskan Imron, sistem penutupan dan penyekatan yang selama ini dilakukan sejak awal PPKM Darurat akan dibuka.
Sebagaimana diketahui, selama PPKM ada sedikitnya 18 ruas jalan yang ditutup total dan disekat selama 24 jam. Termasuk lima ruas jalan ring tiga yang merupakan pintu masuk ke Kota Cirebon.
\"Penyekatan lima titik perbatasan tidak ada. Sejak kemarin pukul 07.00 kita buka. Senin penyekatan di dalam kota dibuka,\" jelas Imron.
Mengenai sistem baru yang akan diterapkan ini, meskipun tujuannya untuk menekan angka mobilitas, kata Imron, tidak akan ada sanksi terhadap pengendara yang melanggar. Karena petugas akan lebih mengedepankan humanisme.
\"Tolong sampaikan ke masyarakat di Ciayumajakuning, mulai Senin kita akan terapkan ganjil-genap. Untuk sanksi masih persuasif dulu karena masih pengenalan,\" ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan menambahkan, untuk memantau pelaksanaan di setiap pos, Dishub sendiri akan menempatkan dua petugas yang akan dibantu TNI-Polri serta Satpol PP.
Selain untuk memantau, Dishub juga menyiapkan petugas checker yang akan menghitung kendaraan. Sehingga evaluasi bisa dilakukan dengan tepat sasaran.
\"Untuk mengukur, kami menurunkan petugas checker khusus. Per pos dua orang. Tim checker khusus akan ditempatkan di pos yang dianggap ruas jalan yang padat,\" ungkap Andi.
Dengan sistem ganjil-genap ini, ditambahkan Andi, Pemkot menetapkan target angka mobilitas kendaraam masyarakat selama PPKM bisa ditekan sampai 50 persen.
Untuk persiapan sarana dan prasarana, Dishub sudah menyiapkan alat peraga dan pengumuman untuk ditempatkan di sepuluh pos jaga. Alat peraga untuk memberitahukan jadwal plat yang boleh melintas.
Sumber: