Rukem Makin Sepi Peminat
RAKYATCIREBON.ID - Rumah Kemasan (Rukem) Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislakan) Kabupaten Cirebon akan diserahkan ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Nantinya, akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Pasalnya, Dislakan sudah tak mampu membayar biaya operasional Rukem. Tak ada slot dari APBD untuk mendanai. Dampaknya rukem menjadi sepi. Pembiayaan selama ini hanya mengandalkan dari pendapatan rukem.
\"Rukem, tidak didanai oleh APBD. Hanya dari hasil jasa pelayanan saja. Itu hitung-hitungannya ngga masuk. Makanya mau di serahkan ke BKAD, agar bisa dimaksimalkan BUMD,\" kata Kabid Pemberdayaan Dislakan Kabupaten Cirebon, Dra Andriyani MSi, kemarin.
Bunda Andri--sapaan akrabnya pun sempat menyayangkan langkah itu (penyerahan aset, red). Mengingat fasilitas didalamnya cukup lengkap. Disamping itu, Rukem di Kabupaten Cirebon hanya ada satu. Lokasinya ada di jalan Pangeran Cakrabuana nomor 223 Kelurahan Sendang Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Menyandang status cukup keren, rukem terbesar kedua se Jawa Barat setelah Sukabumi.
Tapi, penyerahan aset itu, dinilai paling tepat saat ini. Untuk bisa memaksimalkan fungsi rukem. Diharapkan, kegiatannya bisa lebih optimal dan memberikan manfaat lebih banyak.
Bunda Andri pun membeberkan, Maret lalu, bantuan dari Kementrian diterima. Diperuntukan bagi kelompok UMKM. Hanya saja, diserahkannya ke Dislakan dan ditampung di Rukem.
\"Maret lalu, Rukem telah mendapatkan bantuan dari kementrian. Berupa perlengkapan alat. Bantuannya terbanyak se Wilayah III Cirebon. Jumlahnya 34. Kota aja cuma dapat 5. Karawang 10. Sampai ada 5 truck,\" ungkapnya.
Semua bantuan itu, sekarang sudah diserahkan kepada para pelaku UMKM, yang telah berkelompok. \"Kan bantuannya diberikan untuk kelompok. Bukan untuk pribadi,\" kata dia.
Adapun jenis bantuannya, meliputi peralatan penunjang pengawet makanan. Frezer. \"Banyak peralatannya. Ada frezer 2 untuk satu kelompok. Full box. Serta peralatan lainnya,\" kata dia
Di rukem sendiri, berbagai peralatannya masih ada. Tersimpan rapih. Hanya saja tak adanya anggaran operasional, membuat kegiatannya terhenti.
Disinggung adakah upaya untuk bisa mendapatkan anggaran dari APBD, Bunda Andri mengaku sudah tidak bisa diusahakan. \"Kalau mau pengajuan, untuk tahun ini, sudah tidak bisa,\" akunya.
Selain itu, Bunda Andri juga menjelaskan bagi kelompok UMKM baru, yang ingin memperoleh bantuan bisa mencari informasinya terlebih dulu atau langsung mengajukan ke Dislakan. \" Nanti dinas akan mengajukan lagi ke Kementrian,\" pungkasnya. (zen)
Sumber: