Dapur Umum Kota Cirebon Berhenti

Dapur Umum Kota Cirebon Berhenti

RAKYATCIREBON.ID - Sudah sepekan Pemkot Cirebon melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) mendirikan dapur umum. Mereka menyuplai kebutuhan pangan masyarakat miskin yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Terakhir beroperasi Sabtu (24/7) akhir pekan lalu, sampai Selasa (27/7), dapur umum berhenti tidak lagi memproduksi nasi kotak untuk didistribusikan kepada masyarakat yang menjalani isoman.

\"Dapur umum berhenti dulu. Informasinya dilanjut dengan anggaran donasi. Tapi sampai sekarang belum ada lampu kuning dari Satgas Covid. Karena kita perintahnya dari situ,\" demikian disampaikan Kepala DSPPPA, Dra Santi Rahayu.

Secara prinsip, lanjut Santi, pihaknya siap kapan pun dapur umum diinstruksikan untuk kembali beroperasi. Meskipun saat ini, sejak hari Sabtu berhenti karena para personelnya meminta waktu untuk istirahat. Ternyata hari Senin masih belum ada bahan yang didatangkan.

\"Jadi sampai sekarang masih belum mulai lagi. Prinsipnya kita siap kalau harus beroperasi kembali,\" lanjut Santi.

Selama beroperasi mulai pekan lalu, dijelaskan Santi, personel Tagana harus menyiapkan sedikitnya 2.000 paket nasi kotak untuk didistribusikan dalam sehari, masing-masing untuk makan siang dan makan malam.

Jumlah tersebut terbilang fantastis, karena baru kali ini dapur umum harus memproduksi dalam jumlah besar. Biasanya, menurut ketentuan dapur umum melayani maksimal 500 paket untuk korban bencana.

Jumlah tersebut terus berubah secara dinamis. Karena setiap harinya ada masyarakat yang selesai Isoman, maupun ada yang baru mulai menjalani isoman.

\"Sehari buat sekitar 2.000 paket lebih. Karena data dinamis, Harjamukti yang paling banyak. Sekitar 300 sekian paket, belum tenaga packaging sekitar 45 orang,\" jelas Santi.

Di awal, kata dia, Satgas meminta DSPPPA mendirikan dapur umum selama PPKM Darurat diberlakukan saja, namun ternyata respons masyarakat begitu antusias, sehingga akan diteruskan.

Bahkan, anggaran awal dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) DSPPPA sejumlah 200 juta sudah habis untuk operasional dapur umum selama satu pekan.

\"Tunggu perintah dari Satgas, karena dana BTT kita habis untuk tujuh hari. Awalnya kita hanya menjadwalkan selama tujuh hari. Sudah kita umumkan ke para camat. Tapi kita siap lanjut, nunggu instruksi Satgas. Info terakhir, kita sudah koordinasi, dan menunggu,\" kata Santi. (sep)

Sumber: