Rencana Juli Masuk Sekolah Bisa Diundur Lagi
RAKYATCIREBON.ID - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran baru sekolah 2021/2022 yang direncanakan pemerintah dimulai pada awal Juli 2021 masih belum pasti akan dilaksanakan. Kemungkinannya bisa diundur jika melihat perkembangan Covid-19 akhir-akhir ini.
Bupati Indramayu, Nina Agustina menyampaikan, sampai saat ini belum ada kepastian untuk penyelenggaraan PTM di sekolah-sekolah.
\"Memang sudah direncanakan awal Juli 2021 dilaksanakan belajar tatap muka, tapi kalau kondisinya seperti perlu dievaluasi. Kita juga belum melaksanakan simulasinya, masih konsentrasi penanganan Covid. Sepertinya kalau meningkat terus evaluasi dulu,\" jelasnya.
Selain itu, bupati meminta kepada orang tua agar menjaga anak-anaknya dari ancaman Covid-19 yang akhir-akhir ini eskalasinya meningkat. Hal ini berkaca dari kasus yang terjadi di DKI Jakarta, dan Majalengka.
Dari informasi yang berkembang, di Jakarta terdapat ratusan anak terpapar Covid-19 dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran. \"Kita harus waspadai, jangan sampai anak-anak Indramayu terpapar Covid-19,\" ujarnya.
Kepada orang tua, Nina Agustina bahkan meminta untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak dibiarkan bermain di tengah kerumunan seperti di wahana permainan seperti mandi bola, singa depok, dan berbagai permainan anak lainnya yang ada di pasar malam.
\"Anak-anak senang bermain apalagi dalam kerumunan. Ini yang lebih harus dicegah untuk mengurangi resiko terpapar virus,\" kata dia.
Dalam hal ini, Bupati Nina tidak menampik, penanggulangan pandemi Covid-19 harus diiringi juga dengan perbaikan ekonomi. Jangan sampai penanganan Covid-19 membuat perekonomian rakyat terpuruk. Hanya saja perbaikan ekonomi tersebut jangan sampai mengorbankan anak-anak.
\"Semua pelaksanaan belajar melalui daring, tapi mereka bebas bermain di luar, ini yang dikhawatirkan,\" ujarnya.
Di sisi lain, disampaikan Bupati Nina Agustina, pemerintah daerah mulai mencurigai munculnya Covid-19 varian India atau varian Delta sudah masuk ke Kabupaten Indramayu. Covid-19 varian baru ini diketahui sangat mudah menyerang anak-anak. \"Kita belum temui, tapi janganlah. Kita harus terus mewaspadai karena varian batu ini bisa kena di anak-anak,\" ujarnya.
Kecurigaan soal Covid-19 varian Delta ini sebelumnya juga disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara. Kecurigaan ini karena terjadinya fenomena kondisi pasien cepat sekali memburuk lalu meninggal dunia. Namun untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS). Namun harga alatnya sangat mahal dan dioperasikan oleh tenaga ahli genetik Biomolekuler. (tar)
Sumber: