Plasma Konvalesen Tak Mempercepat Kesembuhan Pasien
RAKYATCIREBON.ID - Di awal masa pandemi, pemberian terapi konvalesen plasma darah pada pasien Covid-19, digadang-gadang mampu melawan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Sehingga mempercepat penyembuhan pasien yang terkonfirmasi positif. Namun belakangan, hasil penelitian terbaru mengemukakan, plasma konvalesen sama sekali tidak memberikan efek apapun terhadap pasien Covid.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon, dr Edial Sanif SpJP FIHA membenarkan hasil penelitian tersebut. Bahkan, ia mengatakan bahwa kesimpulan tidak berpengaruhnya plasma konvalesen terhadap pasien corona merupakan hasil dari penelitian tertinggi, yakni meta analisis.
Meta-analisis sendiri merupakan teknik statistika untuk menggabungkan hasil dua atau lebih penelitian sejenis. Sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Meta-analisis sendiri paling banyak digunakan untuk uji klinis, termasuk plasma konvalesen ini.
\"Hasil meta analisis survei, yang sudah melakukan ya tidak apa-apa. Kalau masih percaya silakan. Jadi studi meta analiisis ini studi tertinggi, penelitian tertinggi, dan menyatakan tidak ada pengaruhnya (plasma konvalesen, red),\" ungkap dr Edial.
Menurut hasil dan kesimpulan dari meta-analysis tersebut, lanjut dr Edial, plasma konvalesen diberikan atau tidak diberikan kepada pasien Covid-19 hasilnya akan sama saja, dan jikapun seseorang yang diberi donor konvalesen ternyata sembuh, maka dipastikan kesembuhannya tidak dipengaruhi donor plasma yang diberikan, melainkan tanpa itu juga mungkin kesembuhan datang dari faktor penguatan imunitas tubuh.
\"Itu bukan kata saya ya. Tapi kesimpulan meta analisis seperti itu,\" lanjut dr Edial.
Di Kota Cirebon sendiri, meskipun sempat diwacanakan, sejak awal PMI tidak pernah menerapkan donor plasma konvalesen terhadap para penyintas Covid-19.
Selain karena masih mempelajari efektivitasnya, PMI juga memiliki banyak faktor lain. Termasuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan. \"Kota Cirebon tidak melakukan itu. Dari awal kita tidak melakukan. Banyak faktor lah. Tapi dari awal kita mempelajari dulu, apakah betul ada manfaat atau tidak. Ternyata akhir-akhir keluar kesimpulan tidak ada pengaruh,\" kata dr Edial. (sep)
Sumber: