Kota Cirebon Gencar Vaksinasi Penyandang Disabilitas, Temui Banyak Kendala, Butuh Kerja Ekstra Nakes

Kota Cirebon Gencar Vaksinasi Penyandang Disabilitas, Temui Banyak Kendala, Butuh Kerja Ekstra Nakes

RAKYATCIREBON.ID - Selain menyasar lansia, vaksinasi tahap ketiga kali ini, ditujukan kepada para penyandang disabilitas. Di Kota Cirebon, vaksinasi kepada penyandang disabilitas menemui banyak kendala. Dibutuhkan upaya ekstra, mulai dari tenaga kesehatan (nakes) hingga keluarga yang bersangkutan.

KepalaPuskesmas Perumnas Utara, dr Junny Setyawati MKM mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan vaksinasi dengan menyasar penyandang disabilitas. Namun, dia mengakui banyak hal yang menyulitkan tenaga kesehatan.

\"Di wilayah kerja kita memang banyak (penyandang disabilitas, red). Jumlah yang ODGJ saja ada 42, belum yang lainnya. Jadi kesulitannya adalah membawa mereka ke lokasi vaksin. Sehingga harus kami yang mengunjungi mereka,\" ungkap dr Junny kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Menurut dr Junny, para penyandang disabilitas juga masuk dalam kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Sehingga sudah seharusnya mereka masuk dalam sasaran vaksinasi yang sedang dilakukan pemerintah. \"Urgen, sangat urgen. Karena mereka termasuk kelompok rentan terinfeksi,\" lanjutnya.

Alasan lain mengapa para penyandang disabilitas masuk kelompok rentan, dijelaskan dr Junny,  karena para penyandang disabilitas mengalami kesulitan dalam menerapkan langkah-langkah kebersihan dasar. Seperti mencuci tangan yang mungkin tidak dapat dilakukan karena ada keterbatasan fisik, atau keterbatasan intelektual.

Belum lagi, mereka juga kesulitan dalam menerapkan jaga jarak fisik, karena selalu memerlukan orang lain untuk membantunya melakukan aktifitas sehari-hari. Terlebih pada disabilitas tertentu, semisal tuna netra yang sangat tergantung pada sentuhan.

\"Yang lebih membuat penting (vaksin bagi disabilitas, red), mereka tidak dapat mengakses informasi karena kendala fisik atau intelektual. Maka edukasi keluarga tentang pentingnya vaksinasi harus diberikan. Juga jemput bola untuk penyandang disabilitas yang sulit hadir ke tempat vaksinasi. Jadi memang perlu effort lebih dalam edukasi keluarga dan jemput bola,\" kata dr Junny.

Senada dengan dr Junny, Pendamping Disabilitas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (DSPPPA), Nakiah Dimitri Kartanegara pun mengakui bahwa vaksinasi bagi disabilitas menemui banyak kendala.

\"Kemarin kita pantau di Drajat dan Puskesmas Perumnas Utara, vaksin disabilitas sudah jalan. Tapi belum sepenuhnya. Karena puskesmas menemui banyak kendala,\" ungkap Dimitri.

Pihaknya sendiri, sudah melayangkan data disabilitas yang secara kriteria memenuhi untuk menerima vaksin ke Dinas Kesehatan. Mengingat puskesmas sudah mulai melakukan vaksinasi dengan menyasar disabilitas, maka DSPPPA akan melakukan pencocokan data. Apakah para disabilitas yang divaksin di puskesmas masuk dalam data yang dimilikinya. (sep)

Sumber: