Sektor Pariwisata Sangat Terdampak Pandemi

Sektor Pariwisata Sangat Terdampak Pandemi

RAKYATCIREBON.ID - Pemkab Cirebon berkomitmen untuk mengupayakan secara optimal salah satu sektor penggerak pembangunan di Kabupaten Cirebon, yakni pariwisata. Perubahan RPJMD yang telah masuk paripurna DPRD belum lama ini, merupakan upaya optimalisasi peningkatan sektor tersebut untuk pembangunan Kabupaten Cirebon.

Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg mengatakan, pandemi Covid-19 terbukti berdampak kepada salah satu sektor unggulan Kabupaten Cirebon, yakni pariwisata. Selama masa pagebluk ini, sektor pariwisata cenderung tidak berkembang, bahkan di antaranya minus.

Padahal sebelumnya, kata Imron, sektor pariwisata merupakan primadona. Namun pada saat pandemi menyerang, bagian dari keunggulan Kabupaten Cirebon itu tumbang paling awal. \"Paling baiknya adalah mengalami stagnansi, selebihnya minus,\" kata Imron, kemarin (20/5).

Oleh karena itu, lanjut Imron, untuk mendorong sektor yang diklaim menjadi penggerak pembangunan di Kabupaten Cirebon tersebut, Pemkab Cirebon terus berupaya optimal meningkatkannya.

\"Dalam perubahan RPJMD kemarin (belum lama ini, red), pemerintah terus berupaya optimal untuk terus meningkat,\" tambah Imron.

Ia mengatakan, wilayah Kabupaten Cirebon yang menjadi salah destinasi wisata pilihan ini bakal dilakukan sejumlah pembenahan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara maksimal. Imron memberi contoh, di kawasan batik Trusmi Pemkab Cirebon akan membangun terminal wisata. Selain itu, penguatan wisata alam, religi, dan wisata sejarah juga akan diperkuat. Sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Imron memastikan, Pemkab Cirebon akan terus berkomitmen memprioritaskan program dan kegiatan yang memiliki daya ungkit. Hal tersebut, sebagai upaya pemulihan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan daerah lainnya.

\"Karena pariwisata ini lokomotif sekaligus penggerak utama, jadi perlu upaya kuat. Jika pariwisatanya kembali bangkit, maka akan membangkitkan UMKM juga,\" kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Nana Mulyana mengatakan, sampai saat ini geliat sektor pariwisata belum terasa. Sejumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Cirebon belum mendapatkan banyak kunjungan dari wisatawan.

Bahkan, hotel berbintang hingga kelas melati pun belum menujukkan adanya lonjakan permintaan kamar, meskipun tidak ada pembatasan di sektor tersebut. Dengan kata lain, nafas sektor tersebut masih belum terlihat. \"Nafasnya belum terlihat atau gelap,\" ucap Nana.

Menurut Nana, dampak dari pandemi ini membuat pemerintah daerah gagal menggelar festival destinasi secara virtual yang sedianya dilaksanakan pada akhir 2020. Meskipun festival destinasi tersebut dilakukan secara virtual, kata Nana, hal itu merupakan upaya agar tetap optimis bisa menjemput wisatawan, baik domestik atau pun luar negeri.

Nana menyebut, di Kabupaten Cirebon ada tiga sektor unggulan wisata, yaitu wisata ziarah di Kecamatan Gunungjati, wisata kuliner di Kecamatan Plered dan sekitarnya dan wisata batik di Kawasan Batik Trusmi, Kecamatan Weru. Sedangkan beberapa destinasi wisata lainnya yang saat ini sedang dikenalkan Pemkab, ialah wisata Batu Lawang, wisata alam Pantai Losari, wisata kampung seni Gegesik, wisata Jamblang dan Siti Winangun, Jamblang dan industri rotan di Tegalwangi. (yog)

Sumber: