Evaluasi Kementerian, Proses Lelang Proyek Kotaku Molor

Evaluasi Kementerian, Proses Lelang Proyek Kotaku Molor

RAKYATCIREBON.ID - Penataan kawasan kumuh di sepanjang pesisir Panjunan melalui program Kotaku dinanti-nanti oleh warga. Terlebih, mereka sudah mengosongkan lahan yang akan menjadi titik pembangunan melalui sistem ganti rugi. Namun hingga saat ini, prosesnya masih ada di tahap lelang mencari pemenang tender yang akan melakukan pembangunan.

Kepala Bidang Kawasan Permukiman DPRKP Kota Cirebon, Wadi SE mengungkapkan, menurut kabar terakhir yang diterima, proses lelang yang sedang dilakukan Satker Peningkatan Kawasan Kumuh di tingkat provinsi sudah akan memasuki babak final.

Saat ini, sudah mengerucut pada enam nama perusahaan yang mengikuti lelang, dan akan dilakukan verifikasi. \"Masih evaluasi kelengkapan-kelengkapan. Barusan satker ngontak. Satker itu dari kementerian yang mewakili pemprov. Masih tetap ada enam peserta lelang. Ujungnya sih jadi satu pemenang,\" ungkap Wadi kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Kendati belum sampai pengumuman pemenang, saat ini terlebih dahulu akan ada evaluasi yang dilakukan langsung oleh Kementerian PUPR. Dengan begitu, progres pekerjaan diprediksi akan molor dari jadwal awal. Jika melihat agenda awal, pemenang lelang seharusnya sudah ada pada bulan April-Mei. Namun karena proses lelang yang panjang karena diikuti banyak peserta, maka itu juga turut memperpanjang prosesnya.

\"Inginnya Mei. Tapi tadi diprediksi Juni katanya. Sekarang aja masih evaluasi. Ada beberapa kekurangan. Jadi target jadwal diprediksi molor, karena awalnya dijadwal April-Mei sudah ada pemenang,\" jelas Wadi.

Sementara itu, mengenai pengerukan muara yang belum selesai seratus persen, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Agung Kemal Hasan mengatakan, pengerukan memang belum selesai sepenuhnya. Karena beberapa waktu lalu, alat berat milik BBWS yang turun untuk melakukan pengerukan sementara, naik untuk melakukan pekerjaan lain di Indramayu.

Namun sampai saat ini, belum ada kabar lanjutan bagaimana mengenai pengerukam muara sungai Sukalila yang masih menyisakan pekerjaan, bahkan mulai dikeluhkan para nelayan.

\"Pengerukan belum, nanti kita koordinasi lagi dengan BBWS. Sementara ini sudah 70 persen dikeruk, sisanya di pangkalan nelayan,\" kata Agung. (sep)

Sumber: