Covid Paksa Pelaku UKM Melek Digital
RAKYATCIREBON.ID – Hantaman pandemi Covid-19, menjadi cambuk bagi para pelaku usaha. Termasuk pelaku UKM yang dipaksa untuk berinovasi, dan melek digitalisasi. Karena, tidak bisa, terus bertahan dengan sistem konvensional. Sudah menjadi keharusan, mengikuti perkembangan zaman.
“Saya pikir di masa pandemi ini menjadi tantangan bagi para pelaku UKM seperti saya, karena kita harus memutar otak, agar bisa bertahan di masa resesi dengan terus melakukan inovasi dan strategi pasar. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar telah membuat para pelaku UKM konvensional untuk melek digitalisasi,” kata Ketua Internasional Council For Small Business (ICSB) Kabupaten Cirebon, Hamzah Fansuri, kemarin.
Tanpa itu, lambat laun pelaku UKM akan tergerus. Hamzah sendiri sebenarnya, pelaku UKM yang sudah sering membawa produk terbaiknya ke pasar internasional. Namun, sejak pandemi, semua berubah.
“Saya punya UKM penjualan kerajinan tangan yang terbuat dari kayu dan triplek seperti kraft dan celengan . Omsetnya pun lumayan. Tak sedikit saya juga ekspor sampai ke negara tetangga. Tapi, sejak pandemi, saya jadi drop-shiper ekonomi kreatif dari produk kasur dan bantal squishy,” akunya.
Meskipun sedang tren, tapi sistem penjualan konvensional tetap tidak bisa dijadikan acuan. Harus dibantu, dengan penjualan online.
“Padahal, dari kualitasnya bagus. Tidak kalah dengan bantal yang ada dihotel,” kata dia.
Makanya, ia pun mengajak, kepada para pelaku usaha, untuk terus meningkatkan skill dan memperkaya inovasi. Pandemi ini, terang dia sudah merubah banyak hal. Kebiasaan baru, benar-benar harus diterapkan dalam segala hal.
“Termasuk dalam berniaga. Aktivitas ekonomi mau tidak mau harus dirubah caranya,” tuturnya.
Pandemi Covid-19 saat ini, sudah setahun lebih, namun belum juga tuntas. Ia berharap, program BPUM yang digulirkan pemerintah bisa dimaksimalkan oleh para penerimanya. Bukan untuk konsumtif.
“Tapi, benar-benar untuk keberlangsungan usaha. Kami sadar, banyak yang bangkrut. Dengan bantuan itu, harus bisa terus bertahan. Rubah managemen pemasaran, jangan berpangku pada cara lama,” pungkasnya. (zen)
Sumber: