Melalui DTD, Garfa Digembleng Cinta Tanah Air
RAKYATCIREBON.ID – Kader Garda Fatayat (Garfa) NU, digembleng untuk mencintai tanah air melalui Diklat Terpadu Dasar (DTD) Garfa NU. Sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri saat berhadapan dengan persoalan-persoalan di masyarakat.
Persoalan radikalisme masih marak terjadi. Bahkan telah menyasar kalangan perempuan dan anak-anak. Mengancam tatanan sosial dan kemanusiaan. Pengawalan kepada para Nyai serta tokoh perempuan, perlu dilakukan.
DTD sendiri, merupakan pendidikan dan pelatihan dasar. Sebagai pondasi awal, untuk membentuk kader perempuan NU, militant dan cinta NKRI. Menjaga agama, bangsa, negara serta NU Ahlussunnah Wal Jamaah.
\" DTD 1 ini merupakan yang pertama di Jawa Barat dan kedua se-Indonesia. Ada 121 peserta yang ikuti. Salah satu pesertanya ada dari Sumatera. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk membentuk mental perempuan muda NU dalam menghadapi persoalan yang ada di masyarakat\" ujar Kasatkorcab Garfa kabupaten Cirebon, Laela Farhatun, kemarin.
Selama dua hari, tutur Ella sapaan akrabnya, peserta bukan hanya diberi bekal tentang ketahanan fisik. Tetapi juga tentang wawasan kebangsaan dan rasa cinta terhadap tanah air.
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Cirebon Roziqoh MPd mengungkapkan, Garfa merupakan wadah khusus bagi kader fatayat NU. Tujuannya memberikan dukungan protokoler dan pengamanan terhadap seluruh kegiatan yang melibatkan perempuan, serta dapat memberikan respon cepat terhadap problem sosial dan kemanusiaan yang muncul di masyarakat.
Roziqoh menjelaskan, sebelum Pengurus Pusat Fatayat NU meresmikan Garfa, PC Fatayat NU sudah melakukan penguatan melalui Fatser (Fatayat Serba Guna). Setelah Garfa (Garda Fatayat) berdiri dan dresmikan sejak 2019 Fatser dialihkan.
\"Sebelumnya kami sudah melakukan penguatan buat kader-kader perempuan NU lewat Fatser, sekarang mengikuti PP jadi Garfa,\" terangnya.
Adanya pelatihan Garfa bisa menjadi bekal dan menjadi barisan terdepan dalam mengawal, menjaga dan mendukung terselenggaranya seluruh program kegiatan fatayat NU.
\"Kami berharap mereka mampu menjadi penggerak dan pelopor keterlibatan fatayat dalam kegiatan-kegiatan sosial, budaya, kemanusiaan, pembangunan, perdamaian toleransi serta anti kekerasan dalam bentuk apapun,\" harapnya.
Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg merasa sangat bangga bisa berada ditengah-tengah perempuan muda NU yang antusias mengikuti pelatihan. Ia menegaskan mendukung dan mensupport semua kegiatan yang sifatnya memajukan sumber daya manusia dan pembangunan Kabupaten Cirebon.
\"Kami sangat mendukung kegiatan ini, perempuan harus siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan yang ada di masyarakat, yang paling penting ini bisa memberi manfaat untuk dirinya sendiri sebagai perempuan\", pungkasnya. (zen)
Sumber: