Tingkatkan Pelayanan, Minta Dicarikan Sumber Air
RAKYATCIREBON.ID - Peningkatan pelayanan ke para pelanggan, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Jati Kabupaten Cirebon, masih terkendala sulitnya mencari sumber air. Pihak Perumda terus mencari potensi sumber-sumber air yang ada.
Hal itu, diakui Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Dr H Suharyadi SE MH Suharyadi usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon terkait evaluasi BUMD, di ruang Komisi II, Senin (29/3).
\"Tadi sudah saya sampaikan bahwa kinerja BUMD PDAM ini adalah salah satu yang menjadi kesulitan kita adalah minimnya sumber air. Semua berdampak kepada peningkatan pelayanan, saya tadi meminta kepada Komisi II bahwa PDAM dibantu mencari potensi-potensi sumber air yang ada di Kabupaten Cirebon,\" kata Suharyadi.
Sehingga, mempercepat peningkatan jumlah pelanggan, di wilayah-wilayah yang belum ada jaringan perpipaan PDAM. Peningkatan jaringan perpipaan pun terus digenjotnya. Di tahun 2020 sendiri kata Suharyadi, pihaknya mendapat bantuan APBN untuk pemasangan jaringan perpipaan dari Desa Sampiran sampai ke Kantor Imigrasi. \"Alhamdulillah kita bisa memasang di beberapa perumahan yang dilewati jalur pemasangan pipa itu,\" ungkapnya.
Selain itu, ditahun yang sama pihaknya sudah bisa memasang jaringan perpipaan PDAM di Pondok Pesantren Al-Khaeriyah yang ada di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber. Kemudian pemasangan yang ada di jalur Kantor Imigrasi ke Perumahan Sultan, Kedawung Regenci, dan perumahan lain yang ada di sekitar.
Ia menjelaskan, sejauh ini, kerja sama dengan pihak swasta belum melakukannya. Namun, yang ada adalah kerja sama dengan sesama PDAM. Seperti PDAM Kuningan untuk melayani Cabang Beber atau pelayanan di Beber. Kemudian dengan PDAM Indramayu untuk melayani wilayah perbatasan Jagapura di Gegesik.
\"Dan kami juga, kerja sama menjual air untuk Indramayu di wilayah Kerangkeng. Jadi kerja sama dengan swasta sampai sekarang masih belum ada,\" ungkap Suharyadi.
Adapun pelayanan yang dilakukan pihaknya ke PT Taekwang, sebenarnya bukanlah kerja sama. Tetapi, pihaknya melayani untuk pelayanan di PT Taekwang. Karena pelayanan untuk di PT Taekwang dari sistem pelayanan yang ada di Waled.
\"Jadi di Waled itu kapasitasnya 50 liter perdetik baru dimanfaatkan 10 liter. Nah, Taekwang itu meminta 10 liter, jadi kalau kita melayani juga masih aman, juga termasuk untuk pelanggan. Bahkan di sana kita juga sudah melayani rumah sakit Waled, tapi itu bukan kerja sama,\" ungkapnya
Artinya, kata Suharyadi, baik ke PT Taekwang maupun RSUD Waled itu sifatnya memohon untuk dipasang sambungan baru ke pihaknya sama seperti dengan pelanggan yang lainnya. \"Kalau memintanya di atas 10 liter ya tidak bisa, kemarin itu permohonannya hanya 10 liter perdetik. Dipakai 10 liter tambah 10 liter jadi 20 liter perdetik, sementara kapasitas 50 liter perdetik jadi masih aman untuk yang lainnya,\" pungkasnya. (zen)
Sumber: