Miliki Koran Berusia Puluhan Tahun
RAKYATCIREBON.ID – Tak disangka, di Kabupaten Cirebon ada kolektor koran. Ia adalah Engkos Kosasih. Pria berusia 58 tahun itu, merupakan warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Engkos udah mengoleksi koran sejak sejak tahun 1983 hingga saat ini. Artinya, koleksi korannya sudah berusia puluhan tahun. Menurutnya surat kabar merupakan hiburan dan sumber informasi. Sebab, banyak artikel-artikel penting yang di tulis oleh para ahli.
“Intinya begitu, untuk menambah pengetahuan dan sayang sekali kalau pemikiran-pemikiran para ahli yang masuk ke media cetak itu dijadikan sampah oleh masyarakat. Itu pemikiran bagus sekali,” ucapnya, Senin (22/3).
Makanya, untuk menambah pengetahuan bermutu, dapat diperoleh dengan membaca di surat kabar. \"Alhamdulillah tidak satupun dikeluarga kami membuang koran. Pantangan bagi kami membuang koran,” akunya.
Pria yang kini berprofesi sebagai tenaga jasa las itupun membuka akses bagi para mahasiswa atau siapapun yang memerlukan catatan sejarah yang tertuang dalam tulisan di koran. Sebab, yang dikoleksinya itu, tidak hanya satu jenis koran. Tapi lebih dari 15 jenis koran dari berbagai perusahaan media yang sudah dikoleksinya.
Sepanjang sejarahnya, Engkos menceritakan, pernah mengalami kesusahan mencari koran yakni ditahun 1996. Pasalnya, untuk salah satu koran detik ini, hilang dipasaran. “Jadi detik ini, tidak beredar. Ada yang borong, sebelum keluar di masyarakat. Isunya itu tidak sampai di masyarakat. Terjadi ditahun 1996 waktu reformasi. Karena dia, terlalu keras,” ungkapnya.
Ia berharap, kedepan koran-koran ini bisa bertahan. Tetap dipelihara sampai kapanpun. Sehingga, dapat bermanfaat bagi masyarakat. Terutama para pelajar.
Sebab orang bisa besar berawal dari karya-karya tulis. Seperti sinetron pun, tidak bisa menghilangkan peran para penulis.
“Minimal, kalau tidak tahu bertanya. Karena kalau saya punya pemikiran begini, dari suatu bacaan itu akan terlahir ide-ide baru. Nah, sekarang bagaiamana mau jadi penulis kalau tidak mau baca. Jadi membaca itu harus,” katanya.
Pesannya, harus kembali kepada literasi yang sudah ada. Artinya, mencintai buku, mencintai majalah, produk-produk media cetak itu masih membantu untuk membangun masyarakat kita. “Harapan saya itu, mereka jangan tinggalkan media cetak,” katanya.
Engkos menjelaskan, ada perawatan khusus untuk koleksinya itu. Dibutuhkan penjemuran 3 kali perminggunya. Baiknya disimpan ditempat khusus yang aman dari gangguan serangga dan tikus.
Sayang, selama ini, ia belum memilikinya. Karena belum mempunyai tempat penyimpanan yang layak.
“Kalau sudah dijemur, koran akan lebih keras lagi, kadar airnya hilang. Menghindari dari binatang kecil, seperti kecoa, tikus, dan binatang lainnya yang berpotensi merusak. Jadi penyimpanannya juga, kebetulan saya tidak punya tempat penyimpanan yang baik,” terangnya.
Ia menceritakan ada dorongan tersendiri dalam setiap koran yang di belinya. Terutama koran yang memuat isu yang besar saat itu. Selain itu, ia pun mencari artikel-artikel para penulis.
Sumber: