Baznas Majalengka: Sedekah Tidak Hanya Uang, Bibit Pohon Juga Bisa
MAJALENGKA-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Majalengka menggulirkan program Baznas Tanggap Bencana (BTB).
Program yang kerjasama dengan Baznas Jabar ini diberi nama Talenta, kepanjangan dari tanam pohon, lestarikan alam dan cintai alam.
Enam varietas pohon yakni pohon nangka, kelapa, rambutan, jambu air, sirsak, jambu batu kristal dan jengkol ditanam di wilayah Desa Sadawangi Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.
“Kami menanam 150 bibit pohon. Ada sekira enam varietas pohon kita tanamkan di wilayah Majalengka bagian selatan,” kata Ketua Baznas Majalengka, H Agus Yadi Ismail kepada Rakyat Cirebon, Sabtu (20/3).
Menurutnya, program Talenta melibatkan personel dari BTB Baznas Majalengka sebanyak sembilan orang. Dipandu langsung oleh BTB Baznas Jabar sebanyak empat orang. Juga melibatkan unsur muspika Kecamatan Lemahsugih.
“Target penanaman ini menyasar tiga lokasi. Yakni, di Blok Kapak Kuda, TPU Pasir Geo dan Bumi Perkemahan Dayeuh Luhur,” ujarnya.
Agus menjelaskan tujuan penanaman ratusan pohon itu, sebagai upaya ikhtiar dan kerja nyata untuk menjaga ekosistem alam. Juga, sebagai upaya penghijauan dan pemanfaatan lingkungan alam untuk kepentingan masyarakat sekitar.
“Pohon yang kami tanam sengaja jenis buah-buahan. Akar kayu dalam tanah berfungsi untuk mengikat tanah supaya tak terjadi longsor. Jika sudah waktunya, maka buahnya dapat dipetik oleh warga,” ucap Agus.
Dia menuturkan, ratusan bibit pohon buah ini memang berasal dari para donatur bibit. Mereka merelakan sebagian rizkinya untuk kebaikan. Namun, disalurkannya melalui program penanaman pohon Talenta ini.
“Kebaikan nyata itu tidak selalu harus uang saja. Peduli dengan lingkungan dan ekosistem agar tercipta simbiosis mutualisme antara alam dengan orang juga merupakan kebaikan. Alam dan manusia adalah satu kesatuan utuh yang sejatinya harus selalu bersama,” ucapnya.
Dia juga menuturkan,Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Alasannya, apabila lingkungan bersih maka kemungkinan besar akan terhindar dari virus. “Sementara virus itu sangat suka hidup di tempat yang kotor,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengutip laporan PBB setebal 1.800 halaman. Dimana, alam mengalami kerusakan secara drastis dimana-mana, akibat tindakan negatif manusia dalam mencari makanan dan energi yang tak pernah surut.
Antara 1980-2000, 100 juta hektare hutan tropis hilang, sebagian besar diubah menjadi areal peternakan di Amerika Selatan dan untuk lahan sawit di Asia Tenggara.
“Yang lebih tragis, lahan basah. Dibandingkan tahun 1700-an, jumlahnya hanya tersisa 13 persen pada 2000,” imbuhnya.(hsn)
Sumber: