Aang Mengaku Prihatin, Menolak Jadi Mediator Polemik Acep-Ridho
RAKYATCIREBON.ID – Polemik antara Bupati H Acep Purnama dan Wabup Kuningan HM Ridho Suganda, membuat prihatin H Aang Hamid Suganda. Bupati Kuningan dua periode ini menilai, permasalahan yang terjadi, dipicu karena miskomunikasi.
“Permasalahannya saya gak tahu persis. Yang jelas, sebagai masyarakat Kuningan, saya prihatin. Luar biasa prihatin,” kata Aang kepada Rakyat Cirebon, Selasa (16/3).
Selama ini, lanjutnya, Kabupaten Kuningan sangat kondusif dan mengutamakan kebersamaan. Namun, sekarang mendengar pemimpinnya menunjukan ketidakharmonisan, tentu masyarakat juga menjadi tidak nyaman. “Saya dengar kayak begitu (tidak harmonis, red). Intinya saya prihatin,” tegas Aang.
Untuk solusi, kata suami almarhumah Utje ini, tergantung pada kedua belah pihak. Bagaimana supaya masyarakat tenang, harus diawali dari para pemimpinya. “Itu kembali pada kedua orang ini (Bupati-Wakil Bupati, red),” imbuhnya.
Ditanya apakah ada keinginan untuk memediasi, Aang menolaknya. Alasannya, mungkin saja tidak begitu diperlukan oleh pemerintah daerah.
“Mungkin saya gak diperlukan. Sudah berapa tahun memimpin (bupati, red), tidak pernah ada komunikasi dengan saya,” ungkapnya.
Terkait konflik ini, sebagai ayah dari wakil bupati, tentu dirinya sudah memberi tahu, memberikan wejangan. “Dari dulu, dari awal, sudah 2 tahun memimpin Kuningan. Saya selalu berpesan untuk selalu menjaga komunikasi. Jaga keharmonisan,” pesannya.
Tidak dipungkiri, dirinya pernah mengalami hal-hal miskomunikasi dengan wabup dulu. Tapi dia selalu bersikap sebagaimana orang tua.
Makanya, dulu tidak pernah terdengar ada masalah seperti sekarang. Kalau pun ada, namun tidak berlarut-larut. Yang terpenting baginya sebagai orang tua, adalah komunikasi.
“Masalahnya, ini tidak ada komunikasi. Saya kira, kalau komunikasi baik, tidak akan terjadi masalah seperti itu. Ingat, komunikasi luar biasa. Komunikasi, komunikasi, itu saja,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencana Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda meninggalkan rumah dinas, bukan asal gertak. Bahkan, dia sudah menyerahkan mobil dinasnya ke Bagian Umum Setda Kuningan.
Sikap Wabup Ridho tersebut sebagai reaksi dirinya karena merasa tidak difungsikan oleh Bupati Acep Purnama. Salah satunya diduga saat kebijakan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Kuningan. (ale)
Sumber: