Luthfi Tak Mau Lagi Rumah Dinas dan Mobil Dinas

Luthfi Tak Mau Lagi Rumah Dinas dan Mobil Dinas

RAKYATCIREBON.ID – Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi, kini tidak menempati rumah dinas (rumdin). Begitu pun dengan mobil dinas yang disediakan, sudah tidak dipakai. Diganti dengan tunjangan. Berupa uang setiap bulannya.

Kader PKB mempertanyakan marwah ketua dewan. Sebab, mereka menilai, rumdin dan mobil dinas dianggap sebagai simbol marwah ketua di lembaga legislatif.

Salah seorang kader PKB Kabupaten Cirebon yang enggan disebutkan namanya mengaku, dirinya sudah tahu bahwa simbol marwah seorang ketua DPRD telah diganti dengan tunjangan. Yang diterima setiap bulan.

\"Kalau begini, patut dipertanyakan marwah seorang ketua dewan. Sebab, rumdin dan mobil dinas itu kan sebagai simbol marwah ketua dewan. Ini malah memilih diganti uang,\" katanya, Selasa (9/3).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, rumdin dan mobil dinas ketua DPRD Kabupaten Cirebon itu telah diganti tunjangan sejak Januari 2021.

Namun, pengembalian aset rumdin maupun mobil dinas, sampai sekarang belum diterima oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Karena, pengembalian aset tersebut masih dalam proses.

Hal itu dibenarkan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon, Hadi Suryaningrat.

Menurutnya, rumdin dan mobil dinas HM Luthfi MSi sebagai ketua DPRD, telah diganti dengan tunjangan. Hanya saja, untuk pengembalian asetnya ke Sekretariat Daerah (Setda) masih dalam proses. 

Belum lama ini, pihaknya telah membicarakan soal rencana pengembalian aset tersebut. Dari pengguna barang yakni Sekretariat DPRD (Setwan) ke Setda Kabupaten Cirebon.

\"(Pengembalian asetnya, red) masih dalam proses. Kemarin kita, Setda sudah koordinasi dengan Setwan,\" ujarnya.

Meski demikian, Hadi tidak tahu realisasi pengembalian itu kapan akan dilakukan. Sebab, tergantung Setwan selaku pengguna barang.

Ada pun terkait tunjangan pengganti rumdin dan mobil dinas, sudah diterima atau belum, Hadi mengaku tidak tahu. Sebab yang merealisasikan adalah Setwan.

\"Tergantung Setwan. Sebab pengguna barangnya kan Setwan. Iya itu termasuk mobil juga. Nah, kita nggak tahu (sudah menerima tunjangan atau belum, red) karena realisasinya ada di Setwan ya,\" pungkasnya. (zen)

Sumber: