Luthfi Tidak Jadi Ketua PKB, Syahidin: Mungkin Ngopinya Belum Dua Kali

Luthfi Tidak Jadi Ketua PKB, Syahidin: Mungkin Ngopinya Belum Dua Kali

RAKYATCIREBON.ID – Pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi, \"ngopi dua kali juga beres”, menjadi bumerang. Rupanya, DPP tidak memberikan rekomendasi untuknya untuk memimpin PKB di Kabupaten Cirebon. Seloroh itu, terang saja menjadi sindiran kader PKB.

\"Saya kaget kalau Luthfi kalah. Karena setahu saya sebelum pemilihan, beliau bilang pengurus yang bandel cukup ngopi dua kali selesai. Kemungkinan diajak ngopinya belum dua kali atau mungkin berkali-kali, sehingga over dosis,\" kata Syahidin, kader sekaligus mantan pengurus DPC PKB periode 2015-2020 yang sempat diberhentikan Luthfi, Senin (8/3).

Pasalnya, Luthfi di atas kertas memiliki nilai lebih. Sehingga diprediksi akan memenangkan pertarungan. Posisinya sebagai incumbent serta ketua DPRD. “Makanya, hampir semua memprediksi dimenangkan Luthfi, ternyata meleset,” terangnya.

Namun keputusan akhir, di luar prediksi. Lima kandidat yang menjadi menu pemberitaan di media setiap hari semua terlewati. “Sebenarnya ada apa dengan semua ini?\" katanya.

Padahal, secara pribadi, Luthfi termasuk orang yang loyal. Ia menyaksikan sendiri, ketika Luthfi memberi uang kepada orang yang membutuhkan biaya kuliah dengan jumlah cukup lumayan. Padahal tidak dikenalinya. Meski saat itu, baru saja tumbang dari Pemilihan Bupati tahun 2013.

Namun, kebaikan Luthfi rupanya dimanfaatkan oleh orang-orang di sekelilingnya. Bisikan-bisikan itu akhirnya mempunyai pengaruh besar terhadap langkah kebijakannya ketika menjadi ketua DPC dan DPRD sekarang.

Lantas siapa aktor di balik tumbangnya Luthfi dari kursi DPC PKB? Menurutnya, tidak ada aktor intelektual yang menjadikan Luthfi kalah pada muscab lalu.

“Ini berjalan alami. Seperti halnya gerakan mosi tidak percaya kepada Luthfi oleh 33 PAC pada 3 tahun yang lalu. Itu tidak ada aktornya. Semua berjalan alami karena ketidakpuasan atas kebijakan Luthfi memimpin partai,\" katanya.

Namun, kemungkinan besar DPP PKB juga melakukan upaya menggali informasi turun ke bawah atau minta pendapat dari tokoh-tokoh di Kabupaten Cirebon, guna menentukan ketua DPC PKB di daerah.

Setelah kursi ketua DPC PKB melayang, kata dia, bola panas pun berkembang. Apakah jabatan ketua DPRD-pun akan diganti?.

\"Tentang isu tersebut, saya tidak bisa menjawab karena itu semua ranah DPP PKB. Saya berdoa agar baik-baik saja, tidak terjadi konflik pasca muscab. Para kader diharap tenang dan tetap menjaga ukhuwah,\" ajaknya.

Kader PKB lainnya, Nuroji Sirodj menilai kemenangan Hasan Basori, merupakan kebijakan terbaik dari DPP. Tidak perlu dibahas lagi. “Karena itu sudah melalui pertimbangan DPP,” kata dia.

Ia berharap, Hasan Basori bisa menjawab tantangan besar. Mampu membenahi PKB. Membangun komunikasi, konsolidasi serta mempertahankan posisi sebagai partai pemenang di pemilu nanti.

“Targetnya bukan hanya sebagai pemenang, tapi perolehan kursinya diperbanyak,” pungkasnya. (zen)

Sumber: