Kelompok Tani Bakal Diguyur Hibah Rp4,8 Miliar
RAKYATCIREBON.ID-Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat terus menggiatkan program pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, termasuk di bidang pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengatakan, tahun 2021 ini, pihaknya telah mengajukan anggaran kepada Pemerintah Daerah yang diperuntukan bagi pengembangan sektor pertanian sebesar Rp4,8 miliar.
\"Pak Bupati telah mengalokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan telah diajukan Rp 4,8 miliar,\" ujar Iman kepada Rakyat Cirebon, Sabtu (27/2).
Dia melanjutkan, anggaran tersebut akan disalurkan kepada kelompok tani yang telah terdaftar di Dinas Pertanian dan dilaksanakan dengan skema swakelola.
\"Uang diserahkan kepada kelompok petani sebagai hibah yang dapat digunakan untuk mendanai program-program. Seperti pembangunan jalan usaha tani, jaringan irigasi, RMU, Dam Parit, sumur pantek juga program lain yang membantu produktivitas petani,\" jelasnya.
Iman mengaku, pertanian di Majalengka sedang terpuruk akibat bencana banjir. Dia menghitung, seluas 1.620 hektare lahan sawah mengalami gagal panen dan gagal tanam.
Sehingga pihaknya juga mengajukan bantuan kompensasi kepada Kementerian Pertanian. Disamping terus menjalin komunikasi dengan BBWS agar secepatnya melakukan normalisasi sungai.
\"Apalagi, banyak yang terlambat masuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) namun diusahakan dapat kompensasi asuransi pertanian dari Kementan,\" ungkapnya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Majalengka, mencatat seluas 1.620 hektare sawah di 9 kecamatan di Kabupaten Majalengka terancam gagal panen.
Untuk sementara ini ada 1.620 hektare lahan sawah yang terkena banjir. Namun, kami masih mendata untuk dapat angka pastinya,\" ungkap Kepala DKPPP Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah, Jumat (19/2).
Menurutnya, banjir yang melanda 40 desa di Majalengka bagian utara itu membuat produksi padi di Kabupaten Majalengka terganggu. Selain gagal panen, banjir juga mengakibatkan petani mengalami gagal tanam.
Dampaknya ada yang gagal panen dan ada juga gagal tanam. Karena ada sebagian sawah yang baru masuk musim tanam. Untuk yang gagal panen itu dampak minimalnya kualitas padi jadi menurun,\" jelasnya.
Dia menambahkan Pemkab Majalengka akan segera menyediakan bantuan bagi petani yang terdampak banjir.
\"Kami menyiapkan bantuan benih. Untuk itu, kami melakukan pendataan agar mendapatkan angka pasti berapa bantuan yang diperlukan,\" ucapnya.(hsn)
Sumber: