Pakai Mesin dari Wuhan, Siswa SMKN 1 Losarang Produksi Masker Medis

Pakai Mesin dari Wuhan,  Siswa SMKN 1 Losarang Produksi Masker Medis

RAKYATCIREBON.ID – Meski awalnya sempat terkendala, pelajar di SMK Negeri 1 Losarang akhirnya bisa memproduksi masker medis. Dengan mesin pabrikan Wuhan, China, produksinya berjalan baik dan hasilnya sudah siap dipasarkan. Bahkan berencana akan menggandakan mesinnya atas izin pabrikannya.

Terobosan itu menjadi salah satu bagian dalam upaya mengantisipasi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Indramayu. Terlebih lagi saat ini perkembangannya masih belum bisa dikendalikan. “Ini bentuk kepedulian dan tanggap terhadap wabah Covid-19. Produknya masker medis,” jelas Ketua Teaching Factory (Tefa) SMKN 1 Losarang, Deni Ramadhani, Sabtu (6/2).

Disampaikan Nurfadli, salah satu pelajar yang terlibat dalam pembuatan masker tersebut, ia dan teman-temannya dibantu para guru mampu memanfaatkan mesin pembuatan masker medis bantuan pemerintah.

Adapun bahan bakunya kain spunbond yang termasuk jenis nonwoven atau yang tidak dirajut terbuat dari polypropylene. Bahan baku itu memiliki karakteristik permukaan yang lembut dan tipis, serta berpori. Kain spunbond ini juga memiliki daya serap, ketahanan, dan kekuatan yang baik.

Menurutnya, kain spunbond juga dapat berfungsi untuk menyaring dan menghalangi bakteri. Produknya juga dilengkapi dengan single core kawat hidung untuk meningkatkan efek melindungi masker dan menyesuaikan dengan bentuk hidung. Untuk pengait sisi kiri dan kanan masker agar dapat dipakai dipilihnya penggunaan tali lentur. “Produk masker medisnya ada dua. Masker medis biasa dan masker medis hijab yang pakai tali panjang,” sebutnya.

Deni memaparkan, dalam proses produksinya dengan hitungan waktu selama 1 menit, hasilnya bisa mencapai 50 pack masker medis. Dan kini pihaknya berupaya menciptakan inovasi, yaitu memproduksi masker yang dapat dibuka pada saat makan tanpa harus melepasnya.

Disinggung pengoperasian mesin dengan sistem pengaturannya bertuliskan huruf China tersebut, ia memastikan para siswa tidak ragu setelah sebelumnya mempelajari cara-cara dan ketentuan pabrikannya. “Pengembangan terhadap mesin masker ini akan kami lakukan terus kedepannya. Kami juga berencana akan menggandakan mesin yang didatangkan dari Wuhan, China ini,” pungkasnya. (tar)

Sumber: