Satgas Covid Masih Terapkan Pembatasan di Taman RTH
RAKYATCIREBON.ID - Petugas gabungan yang merupakan Satgas Covid-19 secara intens masih menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan di lingkungan Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH). Aturannya berlaku pada hari-hari tertentu yang biasanya terjadi peningkatan jumlah pengunjung.
Dengan disertai penyampaian pengumuman dan imbauan, petugas yang terdiri dari unsur Polri, TNI, dan Satpol PP itu kerap menyisir seluruh kawasan hingga selasar bangunan di sisi utara dan selatan. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan. Ditambah lagi saat ini diberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Camat Jatibarang yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan, Indra Mulyana AP MSi mengatakan, langkah yang dilakukan itu merupakan upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona yang ditimbulkan akibat kerumunan. Karena kemungkinan besarnya, Taman RTH Jatibarang menjadi salah satu tujuan yang diijadikan tempat untuk berkumpul oleh masyarakat dari berbagai desa maupun kecamatan, atau bahkan daerah lain.
\"Kami sebelumnya melakukan rapat, dan sepakat untuk membatasi aktivitas di RTH. Ini antisipasi dan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya diamini Kapolsek AKP Alka Nurani dan Danramil Kapten Kav Sugianto, Jumat (5/2).
Ditegaskan, tepat pukul 18.00 WIB aktivitas di RTH dihentikan. Ketentuan ini berlaku setiap pekan pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Langkah dan upaya itu dilakukan dengan mendasarkan pada Maklumat Kapolri, Instruksi Gubernur Jabar, dan Surat Edaran Bupati Indramayu dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Jangan sampai ada kerumunan yang akan menimbulkan potensi penyebaran virus corona,” ujarnya.
Dalam pembatasan tersebut, pihaknya juga menyiagakan petugas gabungan di kawasan RTH secara bergilir disertai patroli. Bahkan pengamanan dan patroli intens dilaksanakan pula di ruas-ruas dan simpul jalan yang menjadi akses masyarakat. “Selama ini RTH Jatibarang menjadi poros kerumunan masyarakat. Dari pagi sampai sore tidak terlalu berkerumun. Kami kira harus tetap menjaga aktivitas sosial masyarakat, berolahraga bersama, ekonomi masyarakat juga tetap berjalan. Puncak kerumunan itu terjadi biasanya pada malam hari,” tandasnya. (tar)
Sumber: